Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Wisatawan Jangan Kaget, Sentra Warung Lesehan di Ruas Malioboro ini Sekarang Ditutup

Sejak tak ada PKL di Jalan Malioboro, sentra kuliner lesehan di Jalan Perwakilan ruas Malioboro menjadi satu kawasan terpadat disambangi wisatawan.

4 Januari 2023 | 21.07 WIB

Pagar besi semi permanen pada Rabu (4/1) mulai dipasang menutup akses sejumlah bangunan di Jalan Perwakilan ruas Malioboro Yogyakarta yang selama ini menjadi sentra kuliner lesehan. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Pagar besi semi permanen pada Rabu (4/1) mulai dipasang menutup akses sejumlah bangunan di Jalan Perwakilan ruas Malioboro Yogyakarta yang selama ini menjadi sentra kuliner lesehan. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Deretan pagar teralis besi semi permanen dipasang menutup akses sejumlah bangunan sisi utara Jalan Perwakilan yang merupakan ruas Jalan Malioboro Yogyakarta, Rabu, 4 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penutupan akses di kawasan yang terkenal sebagai pusatnya warung lesehan Pecel Lele dan Gudeg di ruas Malioboro itu dilakukan karena lahannya akan digunakan Pemerintah DI Yogyakarta untuk membangun spot baru semacam museum bernama Jogja Planning Gallery yang rancangannya selesai tahun ini. Di pintu sejumlah bangunan Jalan Perwakilan itu pun tertempel poster berlogo Pemerintah Kota Yogyakarta bertuliskan 'Tidak Diperbolehkan Melakukan Aktivitas pada Bangunan/ di Atas Tanah Ini'.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Total ada 21 bangunan/toko di Jalan Perwakilan yang aksesnya ditutup hari ini,” kata salah satu pedagang Jalan Perwakilan, Rukamto.

Rukamto mengatakan pihak pedagang sendiri masih bingung akan pindah ke mana pasca penutupan itu. Sebab, saat ini belum tercapai kesepakatan dengan pemerintah daerah soal lahan relokasi.

“Padahal kami sudah terlanjur memperpanjang sewa toko sampai 2023 ini, dan berharap ada perpanjangan pemanfaatan lahan,” kata Rukamto yang menyewa empat bangunan untuk usaha warung lesehan itu. 

Rukamto mengatakan memang sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota Yogyakarta agar mengosongkan bangunan itu paling lambat pada 3 Januari 2023. "Sudah ada pemberitahuan tapi kami ini kan bukan pedagang kaki lima, tapi pertokoan, kami berharap bisa memanfaatkan lahan di sini paling tidak sampai pembangunan Jogja Planning Gallery akan dilakukan,” kata dia.

Bangunan fisik Jogja Planning Gallery sendiri akan dibangun mulai 2024-2025.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan lahan di sisi utara Jalan Perwakilan untuk aktvitas perekonomian itu berstatus tanah kasultanan atau Sultan Ground. Maka, pemanfaatannya perlu izin dari Keraton Yogyakarta.

“Aktivitas ekonomi di kawasan itu ilegal karena Keraton Yogyakarta tidak menerbitkan surat ijin atau kekancingan untuk pemanfaatannya,” kata Aji.

Dari Pemerintah DIY sendiri, untuk membangun Jogja Planning Gallery pun nantinya akan meminta izin Keraton Yogya untuk memanfaatkan lahan itu. Menurut Aji, jika izin pemanfaatan lahan sudah diberikan Keraton Yogya, maka Pemda DIY akan membongkar bangunan yang berada di sisi utara Jalan Perwakilan itu.

Sejak tak ada pedagang kaki lima di Jalan Malioboro, sentra kuliner lesehan di Jalan Perwakilan ruas Malioboro menjadi satu kawasan terpadat disambangi wisatawan karena lokasinya yang cukup strategis dan paling dekat untuk mengisi perut. Selain di Jalan Perwakilan, sentra warung lesehan di ruas Malioboro lain ada seperti Jalan Sosrowijayan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dahulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus