Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah titik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek dilanda banjir sejak awal pekan ini, Senin, 3 Maret 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat hingga Selasa, 4 Maret 2025 pukul 13.00 WIB, genangan yang tersisa di Jakarta terjadi di 105 rukun tetangga (RT) dan lima ruas jalan. Wilayah yang masih terendam banjir Jakarta itu berada di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Bogor, sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi. Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Bogor seperti Citeureup, Bojong Gede, Sukajaya, Gunungputri turut terdampak bencana banjir dan longsor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Tangerang, pemukiman warga yang terdampak banjir adalah wilayah Panunggangan Barat, sekitar Kampung Cacing Cibodas, Kampung Cacing Cikokol, Jalan Teuku Umar Bojong Jaya, hingga RT 01/RW 01 Panunggangan Utara Pinang. Sementara di Bekasi, banjir terjadi di Kampung Lebak, RT 6 dan RT 7, RW 002, Kelurahan Teluk Pucung yang berdampak pada 150 Kepala Keluarga (KK) dengan ketinggian 110 centimeter.
Banjir menjadi bencana alam yang selalu terjadi saat musim penghujan tiba. Curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan luapan air di sekitar wilayah. Oleh karena itu, perlu diketahui tindakan apa saja yang harus dilakukan saat terjadi banjir. Apa saja? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Banjir
Melansir dari laman resmi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, terdapat sejumlah hal yang harus dilakukan saat sedang terjadi banjir. Di antaranya:
1. Melakukan evakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi atau lebih aman
Sangat penting untuk menghindari risiko tenggelam atau terjebak dalam arus banjir. Pastikan jalur evakuasi sudah diketahui sebelumnya dan ikuti arahan petugas untuk keselamatan.
2. Menyiapkan peralatan yang diperlukan selama evakuasi
Peralatan tersebut seperti senter, korek api, alat penerangan, dan peralatan darurat lainnya sangat penting, terutama jika listrik padam atau akses komunikasi terbatas. Senter membantu navigasi di area gelap, sedangkan korek api dapat digunakan untuk menyalakan api guna memasak atau menghangatkan diri.
3. Menyiapkan makanan kering atau instan
Makanan instan menjadi solusi terbaik saat terjadi bencana karena mudah dikonsumsi tanpa perlu banyak persiapan. Pastikan makanan memiliki masa simpan lama dan cukup bernutrisi, seperti biskuit, makanan kaleng, atau mi instan, serta bawa air minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
4. Menggunakan sepatu boots dan sarung tangan
Hal ini berfungsi melindungi tubuh dari benda tajam yang mungkin tersembunyi dalam air banjir, seperti pecahan kaca atau kawat, serta mengurangi risiko infeksi akibat paparan air kotor yang bisa membawa bakteri dan penyakit.
5. Menyiapkan berbagai macam obat-obatan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama.
Penting untuk mengatasi risiko kesehatan selama banjir, seperti antiseptik, obat diare, pereda nyeri, serta obat rutin bagi penderita penyakit kronis. Kotak P3K yang berisi perban, plester, dan obat luka juga diperlukan untuk menangani cedera kecil dalam kondisi darurat.
Tindakan yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Banjir
Mengutip dari laman resmi BPBD Kota Tangerang, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah terjadinya banjir. Berikut informasinya:
Tindakan sebelum banjir:
1. Ketahui potensi bahaya dan risiko sekitar
2. Pahami rute evaluasi dan daerah aman
3. Siapkan tas siaga bencana
4. Lakukan penguatan dan peninggian rumah
5. Pantau informasi cuaca
6. Scan dokumen yang dimiliki
Tindakan sesudah banjir:
1. Hindari air banjir yang terkontaminasi
2. Periksa struktur bangunan
3. Jangan langsung menyalakan listrik atau gas
4. Bersihkan rumah dan lingkungan
5. Gunakan air bersih untuk keperluan konsumsi
6. Update informasi
Daniel Ahmad Fajri, Oyuk Ivani S, Defara Dhanya, Mahfuzulloh Al Murtadho, dan Adi Warsono berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kortastipidkor Polri Selidiki Dugaan Korupsi di PLN