Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

Kepolisian masih menunggu hasil uji labfor CCTV di sekitar Kali Bekasi untuk mengungkap kronologi meninggalnya tujuh remaja.

28 September 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polres Metro Bekasi Kota melakukan uji laboratorium forensik (labfor) CCTV sekitar lokasi melompatnya tujuh anak di Kali Bekasi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam menyebut uji labfor juga dilakukan terhadap delapan ponsel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengujian labfor ini dilakukan guna mengetahui secara pasti kronologi ketujuh anak melompat ke Kali Bekasi dan meninggal. "Ya, jadi ada beberapa handphone, ada sekitar 8 handphone ya, dan ada CCTV yang saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara laboratoris oleh tim digital forensik Polda Metro Jaya," ujar Ade Ary melalui keterangannya, dikutip Sabtu, 28 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, dalam menuntaskan kasus ini, kepolisian melakukan penyidikan dengan scientific crime identification. "Sehingga dapat diidentifikasi secara valid, secara profesional," katanya.

Sebelumnya, tujuh jenazah itu ditemukan di aliran sungai dekat Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Ahad, 22 September 2024. Mereka diduga pelaku tawuran yang lompat ke kali saat melihat polisi yang berpatroli. Pada Ahad pagi, seorang warga perumahan di sekitar lokasi melihat jenazah mereka terapung.

Sementara itu, tim gabungan Pusdokkes Polri telah mengidentifikasi tujuh jenazah yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi. Mereka adalah Muhammad Rizki (19 tahun), Ahmad Davi (16 tahun), Muhammad Farhan (20 tahun), Rizki Ramadan (15 tahun), Ridho Darmawan (15 tahun), Rezky Dwi Cahyo (16 tahun), dan Vino Satriani (15 tahun). 

“Dengan demikian seluruh jenazah yang ditemukan sudah teridentifikasi,” ujar Ketua Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru Yuliartono, di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. 

Ia juga menyebut kelima jenazah yang teridentifikasi didasarkan dari pencocokkan data DNA, data gigi, ciri medis, dan properti yang dimiliki oleh korban. Usai diidentifikasi, kelima jenazah diserahkan kembali kepada pihak keluarga.

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan laporan ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus