Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Jawa Tengah belum menetapkan Ajun Inspektur Dua (Aipda) Robig Zaenudin sebagai tersangka kasus polisi tembak siswa SMK di Semarang. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Artanto mengatakan, penyidik masih fokus melengkapi berkas perkara sebelum membawa kasus itu ke tahap selanjutnya dalam proses sidang etik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penyidik masih melengkapi berkas perkara sidang kode etik,” ujar Artanto saat dihubungi Ahad, 8 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artanto menjelaskan bahwa penetapan tersangka terhadap Aipda Robig akan dilakukan setelah rapat gelar perkara. Rapat itu diklaim akan digelar sesegera mungkin. "R akan ditetapkan sebagai tersangka nanti saat Rapat Gelar Perkara," katanya.
Kasus polisi tembak siswa SMK ini bermula dari penembakan yang dilakukan Aipda Robig terhadap sejumlah remaja yang sedang naik motor pada Ahad dinihari. Akibat tembakan tersebut, siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, tewas. Insiden ini memicu kecaman publik dan menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat kepolisian.
Artanto mengklaim Polda Jawa Tengah akan menangani kasus ini secara transparan dan tidak hanya terbatas pada sidang etik. “Proses pidana akan berjalan paralel untuk memastikan pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai,” katanya. Kasus ini juga menjadi sorotan publik dan tak sedikit pihak yang mendesak evaluasi internal Polri dalam memastikan profesionalisme dan akuntabilitas personelnya di lapangan.
Anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin, menembak Gamma pada Ahad, 24 November 2024. Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar sempat menyatakan anak buahnya itu menembak saat mencoba melerai tawuran di wilayah Simongan, Semarang Barat.
Belakangan, terbukti bahwa penyebab penembakan tersebut bukanlah tawuran. Kabid Propam Polda Jateng Komisaris Besar Aris Supriyono menyebut motif Robig menembak Gamma karena merasa kendaraannya diserempet.
Robig ketika itu baru kembali dari kantor dan di arah berlawanan berpapasan dengan anak remaja yang tengah melakukan kejar-kejaran. Salah satu motor itu kemudian menyerempet kendaraannya.
"Terduga (Aipda RZ) lalu menunggu mereka putar balik kemudian terjadi penembakan," ujar Aris dalam rapat bersama Komisi Hukum DPR yang juga dihadiri oleh Irwan Anwar pada Selasa, 3 Desember 2024.
Pilihan Editor: Misteri Kematian Bocah di Pasar Rebo, Ayah Bantah Lakukan Kekerasan Seksual