Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pencurian motor di Jakarta dan sekitarnya seperti tak ada putusnya. Tingkat kriminalitas ini bahkan dirasa semakin menggila, seperti yang diakui Kapolsek Tambora, Komisaris Putra Pratama. Ini sekalipun jajarannya pernah menggulung jaringan pelaku yang telah bolak balik mengirim motor curian dalam jumlah besar ke luar dari Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak cuma di Jakarta, Putra mengatakan, "Di Indonesia itu hampir setiap hari ada kasusnya." Itu yang membuat Putra mengaku dalam setiap mengungkap kasus pencurian motor tak lagi terbuai oleh keberhasilan timnya, "Tapi berusaha memberi kesadaran kepada masyarakat soal keamanan dari sepeda motornya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pada Minggu 25 September 2023, Putra membeberkan sederet merek motor favorit sindikat pencurian. Menurutnya, tingkat pencuriannya akan semakin tinggi jika produsen motor-motor itu tak menambah sistem pengamanan pada produknya.
Putra membuktikannya sendiri mampu menghidupkan mesin motor menggunakan gunting hanya dalam hitungan detik. Dia menegaskan sistem keamanan lemah yang harus ditambah kunci ganda. "Jika sistem keamanan motor tidak diperketat, kejadian pencurian tetap terus terjadi meski penangkapan pelaku sudah dilakukan secara massif."
Menurutnya, sepeda motor dengan teknologi smartkey memang mengorbankan harga jual tapi yang jelas akan lebih aman. "Masyarakat juga harus jeli membeli sepeda motor, tidak hanya membandingkan karena harganya lebih murah," katanya.
Putra menganalogikan kondisi saat ini dengan 2009, saat dia berdinas di Polres Bandung Tengah. Saat itu, dia mengungkapkan, kasus pencurian mobil ibarat jual kacang goreng karena setiap harinya bisa lebih dari satu kasus.
Aksi Pencurian 3 Motor Sekaligus di Tanjung Duren Terekam CCTV
Putra menilai saat itu sistem keamanan mobil kurang mumpuni sehingga banyak kejahatan curanmor mobil. Namun, karena banyak masyarakat komplain ke produsen mobil yang bersangkutan, mulai 2013 curanmor mobil akhirnya berkurang. Pada 2014 semakin berkurang dan 2022 hampir zero kasus pencurian mobil. Kalaupun ada, menurut Putra, mobil yang hilang mayoritas produksi sebelum 2012.
"Kenapa curanmor mobil itu bisa hilang, apakah pelaku dan penadah banyak yang ditangkap polisi? Apakah mobil tidak parkir sembarangan lagi? Jawabannya itu mulai 2012 pabrikan mobil memperbaiki produksi menggunakan teknologi kunci immobilizer," tuturnya.
Sejak saat itu, kasus pencurian mobil menurun tanpa polisi harus memburu para pencuri. "Kalau ada mobil produksi 2019 ke atas dicuri kemungkinan itu bukan pencurian tapi penggelapan atau laporan palsu," ucapnya.
Tak hanya di Bandung, setahun betugas di Polsek Tambora, Putra juga menyatakan tidak ada kasus curanmor mobil di wilayah hukumnya itu. Dia berharap perkembangan yang sama bisa diwujudkan untuk sepeda motor.