Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 12 Oktober 2002, masyarakat dunia dikejutkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Kuta, Bali. Peristiwa ini akhirnya disebut sebagai Bom Bali I. Peristiwa ini melibatkan beberapa kelompok teroris dan berbagai latar belakang yang menyertainya.
Adapun latar belakang terjadinya Bom Bali I salah satunya adalah rencana balas dendam dari peristiwa di Ambon dan Poso. Dalam hal ini para teroris tersebut melakukan balas dendam karena banyaknya umat muslim yang terbunuh akibat konflik tersebut. Tidak hanya itu, di pilihnya Bali sebagai tempat pengeboman karena Bali memiliki daya tarik Internasional dan pandangan dunia akan lebih tertuju ke Bali dibandingkan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Sedangkan untuk para pelaku Bom Bali I ini juga tergabung dalam jaringan Darul Islam (DI)—organisasi penerus Negara Islam Indonesia (NII). Ali Imron, salah satu pelaku Bom Bali I ini menyatakan bahwa rencananya bom akan diledakkan tepat 1 tahun tragedi WTC, 11 September 2002. Namun, Amrozi yang juga terlibat dalam aksi tersebut tidak menyanggupi keinginan Ali Imron karena belum memiliki kesiapan yang matang.
Seperti yang diketahui, pelaku yang terlibat dalam Bom Bali I ini yaitu, Ali Imron, Amrozi, dan Imam Samudera. Ketua tim investigasi Bom Bali I, I Made Mangku Pastika dalam wawancaranya dengan Tempo pada 10 November 2002 lalu, mengatakan bahwa Amrozi mengaku sebagai pelaku peristiwa yang menewaskan hingga 202 orang tersebut.
“Dia mengaku sebagai pelaku peledakan Bom Bali. Katanya, dia pergi bersama tiga orang pada 5 Oktober 2002 lalu. Dua orang mengendarai Vitara, sedangkan ia naik L300. Sampai di Bali, ada orang yang menjemputnya di sana,” ujarnya.
Terkait bahan peledak, Amrozi mengaku mendapatkannya dari sebuah toko kimia di Surabaya. Berdasarkan laporan Petugas Bagian Reserse Ekonomi Kepolisian Daerah Jawa Timur memeriksa dua toko; Tidar Kimia di Jalan Tidar dan Aneka Kimia di Jalan Waspada, Surabaya. Untuk jumlah bahan peledaknya Amrozi mngaku membeli 100 Kg ammonium klorat dan ditambah dengan bahan kimia lainnya—total bahan peledak menjadi 1 ton.
Untuk lokasi terjadinya Bom Bali I, terdapat 3 tempat yang berbeda. Adapun tempat tersebut yaitu, Sari Club dan Paddy’s Pub yang terletak di kawasan Kuta, serta di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat. Sedangkan mayoritas korban dalam Bom Bali I adalah turis Australia dan masyarakat Bali.
Untuk bom yang meledak di Sari Club dan Paddy’s Pub terjadi secara bersamaan, tepatnya pukul 23.05 WITA. Sedangkam untuk ledakan di Kantor Konsulat Amerika terjadi 10 menit setelah ledakan di kedua tempat sebelumnya.
Untuk bom yang meledak di Paddy’s Pub disimpan di dalam tas punggung, dan ini menjadi bom bunuh diri bagi pelakunya. Sedangkan untuk bom kedua, disimpan di dalam mobil Mitsubishi Colt L300 yang diparkir di depan Sari Club. Bom ini meledak beberapa belas detik kemudian. Ledakan di depan Sari Club meninggalkan sisa berupa lubang sedalam 3 kaki.
GERIN RIO PRANATA
Baca: 19 Tahun Bom Bali, Awalnya Rencana Diledakkan tepat 1 Tahun Pasca Tragedi WTC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini