Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Habib Abdullah, adik almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf menceritakan kondisi kakaknya saat meninggal pada Rabu pagi, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Habib Abdullah menjelaskan setelah almarhum tadarus bersama muridnya ba'da Salat Subuh, Habib Hasan menyempatkan istirahat dan bangun sekitar pukul 08.00 WIB untuk Salat Dhuha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setelah Salat Dhuha beliau langsung lemas, kita kira pingsan dan dibawa ke RS Puri Cinere, ternyata dokter berkata sudah tidak ada," kata Habib Abdullah di Masjid Nurul Mustafa Center, Jalan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024.
Pada saat di rumah sakit, almarhum sempat dibantu dengan alat pompa jantung selama 10 menit, tetapi tidak ada tanda apapun sehingga alat dilepas. Setelah itu dokter memastikan Habib Hasan sudah meninggal.
"Masih dalam keadaan berpuasa, wudu setelah Salat Dhuha," kata Habib Abdullah.
Diduga Habib Hasan terkena serangan jantung, karena ada riwayat jantung dari orang tua. "Mungkin riwayat jantung. Dokternya bilang datang ke situ sudah tidak ada," tutur Habib Abdullah.
Habib Abdullah mengungkapkan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Habib Hasan sempat berkali-kali menyebut lafadz Allah. "Pada narik nafas ucapkan Allah, kata terakhir lafadz Allah," ujarnya.
Selama ini, Habib Hasan tidak memiliki keluhan kesehatan. Bahkan sehari sebelumnya, Habib Hasan masih buka puasa bersama dan kumpul di rumah Umi di Bogor yang rutin dilakukan tiap tahun.
"Jadi memang ceria, tidak ada yang tahu," ujarnya. "Memang pesan sebelum ini ada. Di malam selasa ada pesan untuk jaga anaknya Atoz, jaga Ali, jaga majelis taklim kalau saya tidak ada. Tapi kita tidak ada yang nyangka untuk secepat ini. Masih jadi imam tarawih, bahkan, tahun lalu tarawih pakai kursi semalam enggak, dia sendiri," ucap Habib Abdullah.
Jenazah Harum dan Tersenyum
Pelayat yang hadir bersaksi mencium aroma harum di sekitar jenazah almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf. Bahkan raut wajah pendakwah yang dikenal dekat dengan kalangan anak muda ini tersenyum.
Hal tersebut dibenarkan Habib Abdullah. Dia mempersilakan bertanya kepada siapa saja yang melayat dan melihat langsung.
"Memang dari kasat mata beliau memang dakwahnya hampir 30 tahun, dari muda sampai saat ini anak 7, tidak lepas untuk mengajak baik. Dibuktikan hari ini beliau dalam keadaan berpuasa setelah Salat Dhuha dan di Bulan Ramadan, semua tanda-tanda husnul khatimah jelas," kata Habib Abdullah.
Menurut Habib Abdullah, wajah almarhum tampak tersenyum. "Bisa ditanya orang yang melihat. Luar biasa ini tanda bahwa orang yang dakwah meninggalnya begitu sangat mudah sekali."
Ditanya wasiat almarhum sebelum meninggal, Habib Abdullah mengatakan sempat mampir ke Majelis Zakaria dan berbincang dengan Habib Hasan bin Jafar Assegaf yang meminta maaf jika ada salah.
"Beliau titip Altoz dan Ali bawa dakwah ke mana saja, 'saya sudah siapkan' katanya, majelis taklim sudah ada ponpes, tinggal dakwah dan titip Majelis Taklim Nurul Mustofa, karena saya nggak terlalu anggap, 'jangan gitu sehat semua'. Nggak ada firasat sama sekali, tapi pesan itu jelas saya terima," kata Habib Abdullah.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Sidang Korupsi di Kementan, Syahrul Yasin Limpo Minta Dibebaskan, Sebut Surat Dakwaan JPU Tak Cermat