Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Dalami Sudut Tembakan di Kasus Brigadir J, Timsus Lakukan Uji Balistik

Tim khusus Mabes Polri melakukan uji balistik di kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J

1 Agustus 2022 | 16.56 WIB

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan mengenai uji balistik di Rumah Dinas Ferdy Sambo pada Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C. Ismail
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan mengenai uji balistik di Rumah Dinas Ferdy Sambo pada Senin 1 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C. Ismail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jendral Polisi Dedi Prasetyo menyampaikan progres yang dilakukan tim khusus (timsus) guna menyelidiki kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Penyelidikan ini melibatkan INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint System), kedokteran forensik, dan penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Baru kali pertama. Untuk uji balistik dari hasil labfor kemudian didalami di TKP. Ini melibatkan dari Inafis, dari kedokteran forensik dan dari penyidik dari gabungan tadi. Dari Polda Metro dan Bareskrim polri juga," kata Dedi pada keterangan pers di Komplek Polri Duren Tiga pada Senin 1 Agustus 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini melakukan pencocokan hasil uji balistik kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Pencocokan ini dilakukan langsung di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dedi mengungkapkan ada beberapa hal yang didalami dari pencocokan hasil uji balistik kali ini. Salah satunya adalah sudut tembakan yang menewaskan Brigadir J.

"Pendalaman yang dilakukan di tkp pada hari ini, yaitu untuk mengetahui yang pertama adalah sudut tembakan, yang kedua jarak tembakan, yang ketiga adalah sebaran pengenaan tembakan," ujar Dedi.

Dedi menambahkan ada dua senjata yang ditemukan di lokasi tewasnya Brigadir Yosua. Senjata itu berjenis Glock-17 dan HS-9. Meski begitu Dedi masih enggan membeberkan hasil pencocokan uji balistik tersebut. Sebab, hasilnya nanti akan disampaikan secara komprehensif. 

"Untuk uji balistik dari hasil labfor kemudian didalami di tkp. Melibatkan dari Inafis, dari kedokteran forensik dan dari penyidik. Dari gabungan tadi. Dari Polda Metro dan Bareskrim Polri juga," jelasnya.

Dedi menyampaikan ke depannya akan ada kesimpulan akhir yang disampaikan secara komprehensif. "Nanti, nanti kesimpulan akhir akan disampaikan secara komprehensif oleh timsus yang nanti akan kami hadirkan dari Labfor, Inafis termasuk kedokteran forensik akan kita hadirkan," ujarnya.

Dedi mengungkapkan saat ini pihaknya meminta seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan terkait kematian Brigadir J. Pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan penyelidikan dan menyampaikannya ke publik. Sebab ketelitian perlu dilakukan.

"Saya minta kepada rekan-rekan untuk bersabar karena timsus bekerja tetap mengedepankan satu ketelitian kecermatan juga kehati-hatian ya, karena kerja timsus nanti akan disampaikan secara komperhensif dan memiliki konsekuensi yuridis," ujar Dedi.

Baca juga: 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus