Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalanan untuk menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februarai 2025. Bertajuk Indonesia Gelap, demo yang dihelat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI bersama koalisi masyarakat sipil ini muncul atas keresahan masyarakat terhadap kinerja kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Patung Kuda dihiasi oleh warna-warni almamater yang dikenakan para mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa sore ini. Pantauan Tempo, puluhan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) sudah tiba di lokasi berjam-jam sebelum aksi demonstrasi dimulai. Mereka bahkan sempat berteduh ke area parkir masjid Rihlatul Jannah dari guyuran air hujan sambil menunggu unjuk rasa dimulai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar pukul 14.43 WIB, muncul sebuah mobil pikap dari arah Jalan Merdeka Selatan yang mengangkut sekitar lima laki-laki yang dua di antaranya mengenakan almamater berwarna hijau. Mereka berdiri di atas tumpukan perangkat pengeras suara sambil menyampaikan orasi dengan intonasi tinggi menggunakan pelantang. Belakangan diketahui bahwa mereka merupakan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Aisyiyah.
“Kami menilai bahwa pendidikan dan kesehatan itu merupakan faktor utama yang harus ditunjang oleh pemerintah itu sendiri. Dan karena itu, kami sangat tidak memikirkan bahwa (anggaran) pendidikan itu dipotong,” ujar Yogi Syahputra, Koordinator BEM Pusat Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah.
Sekitar 15 menit setelahnya, rombongan bus berisi mahasiswa menggunakan jas kuning muncul dari arah Jalan MH Thamrin. Rombongan bus yang mengangkut mahasiswa Universitas Indonesia itu dikomandoi oleh sebuah mobil pikap yang mengangkut empat laki-laki. “Massa kami berlimpah,” kata seorang laki-laki di mobil.
Saat mobil mereka mulai menghilang dari pandangan, sejumlah mahasiswa yang menggunakan almamater berwarna biru muda berjalan kaki ke arah lokasi aksi demonstrasi. Mereka muncul dari arah Jalan Merdeka Selatan. Pantauan Tempo, salah satu dari mereka adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.
Demo mahasiswa BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil di sejumlah daerah lain direncanakan bakal digelar pada 18 atau 19 Februari. Khusus di Jakarta, unjuk rasa akan berlangsung di sekitaran wilayah Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Adapun sejumlah tuntutan yang akan dibawa dalam aksi ialah efisiensi Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis; mendesak Prabowo keluarkan Perpu Perampasan Aset; tolak revisi UU TNI, Polri, Kejaksaan; evaluasi total pelaksanaan Makan Bergizi Gratis; penciptaan pendidikan gratis; tolak revisi UU Minerba; hapuskan dwifungsi militer di sektor sipil; hingga reformasi Polri.
Salah satu organisasi mahasiswa yang akan turun ke jalan pada hari ini ialah BEM Universitas Indonesia (UI). Mereka menyatakan penolakan terhadap kebijakan efisiensi atau pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Ketua BEM UI Iqbal Chiesa, kebijakan tersebut semakin mempersulit kondisi rakyat. "Kami mahasiswa UI merasa resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini, terlalu banyak kebijakan yang dibentuk secara ugal-ugalan, terlalu banyak penderitaan yang terus-menerus dirasakan oleh rakyat Indonesia," kata Iqbal dalam video pernyataannya yang diunggah di laman Instagram resmi BEM UI pada Sabtu, 15 Februari 2025.
BEM UI menuntut Prabowo untuk segera mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang menetapkan pemangkasan anggaran karena dinilai tidak berpihak pada rakyat. Selain itu, BEM UI menyatakan beberapa tuntutan lainnya. Tuntutan tersebut seperti membatalkan wacana pemberian izin pengelolaan tambang kepada kampus, hingga mendesak pencairan tukin dosen secepatnya.
Untuk mengamankan demo itu, tim personel gabungan pengamanan telah mempersiapkan area di seputaran Patung Kuda Monas. Sejak beberapa jam sebelumnya, puluhan polisi telah berjaga di sekitar lokasi demonstrasi.
Adapun rute dari Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Barat maupun sebaliknya telah ditutup pembatas beton berkawat yang melintang dari Patung Kuda sampa area jembatan penyebrangan orang yang terletak di depan gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Belasan anggota polisi turut berjaga di balik pembatas beton. Terdapat pula kendaraan taktis yang terparkir di sana.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.