Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Volly Willy Aritonang (laki-laki usia 53 tahun) membunuh teman dekat perempuannya diduga karena ditagih menikah. Kepala Unit II Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Maulana Mukarom menuturkan, korban bernama Tarisi (perempuan 22 tahun) tewas setelah dibekap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sesuai dengan keterangan dari tersangka bahwa dia melakukan pembunuhan itu dengan cara dibekap bed cover," kata Maulana di Polda Metro Jaya, Selasa, 30 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum pembunuhan terjadi, mereka berdua berdebat lantaran Volly memiliki istri. Kemudian mereka bertengkar dan pelaku takut hubungan mereka diketahui istri Volly.
Berdasarkan hasil autopsi, kata Maulana, kematian Tarisi karena permasalahan pernapasan saat dibekap. "Korban ini meregang nyawa akibat penyempitan di rongga leher," ujar Maulana.
Hubungan keduanya berlangsung sekitar selama satu tahun. Pelaku dan korban diduga berkenalan melalui aplikasi kencan Similar, namun polisi masih menyelidiki ini.
Volly Willy mengajak adiknya, Moh. Furqon (laki-laki usia 52 tahun) untuk membuang mayat Tarisi. Dia memberi iming-iming memberikan handphone milik korban.
Pembunuhan terjadi di kontrakan pelaku di Jalan Muara Bahari, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pada Kamis, 25 Mei 2023. Kemudian Volly dan Furqon mengikat korban untuk dimasukkan ke dalam karung dan kotak.
"Terus dibuang di bawah kolong Tol Cibitung-Cilincing," tutur Maulana Mukarom.
Lokasi tersebut dipilih karena pelaku tahu suasana sepi pada pukul 20.00 WIB ke atas. Selain itu juga karena sering melintasi wilayah itu yang sudah cukup dikenal.
Mayat korban ditemukan oleh seorang pemulung pada Sabtu, 27 Mei 2023 sekira pukul 13.00. Kemudian polisi menangkap para pelaku pembunuhan pada pukul 23.00 di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.