Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Pengemudi Pajero Berharap Ahmad Sahroni Hapus Video Viral di Gerbang Tol Tomang

Pengemudi Pajero itu mengatakan dia dan keluarganya mengalami doxing akibat video viral di media sosial tersebut.

23 Mei 2022 | 20.05 WIB

Pengemudi Pajero William Yani (kaus hitam) dan pengemudi Yaris Yohanes Aditya Sutanto, yang sempat terlibat cekcok di Gerbang Tol Tomang, Jakarta Barat, akhirnya berdamai setelah menjalani mediasi di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Mei 2022. Tempo/Arrijal Rachman
Perbesar
Pengemudi Pajero William Yani (kaus hitam) dan pengemudi Yaris Yohanes Aditya Sutanto, yang sempat terlibat cekcok di Gerbang Tol Tomang, Jakarta Barat, akhirnya berdamai setelah menjalani mediasi di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Mei 2022. Tempo/Arrijal Rachman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi Pajero William Yani meminta politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni menghapus videonya saat cekcok dengan pengemudi Toyota Yaris. Peristiwa cekcok di Gerbang Tol Tomang, Jakarta Barat pada Ahad lalu itu viral di media sosial karena terekam kamera.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kuasa hukum William, Michael R. Pardede mengatakan, permintaan untuk menghapus video ini diajukan karena kliennya telah berdamai dengan pengemudi Yaris Yohanes Aditya Sutanto. Perdamaian itu tercapai setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengadakan mediasi antara William dan Yohanes pada hari ini. Yohanes juga telah mencabut laporan penganiayaan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ahmad Sahroni kebetulan juga teman saya, sahabat saya, jalan terbaiklah, kalau memang untuk dihapus kita sangat senang, tapi kalau namanya jejak digital enggak bisa dihapus, ya sudahlah yang penting sudah perdamaian," kata Michael seusai mediasi di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Mei 2022.

Dia mengimbau agar pengguna media sosial yang telah menyebarkan video tersebut agar menghapusnya. Menurut dia, kliennya bisa saja membuat laporan terhadap penyebaran video viral itu.

"Kalau memang masih terus, akan ada langkah hukum lagi, bisa kami laporkan lagi. Tapi kan kami cinta damai, cukuplah di sini. Dari korban sendiri sudah damai kan, sudah enggak ada paksaan di depan kepolisian, tolong hormatilah," kata dia.

William mengatakan dia dan keluarganya mengalami doxing akibat video viral di media sosial tersebut. Bahkan, data-data pribadinya sampai dicari-cari netizen, mulai dari perusahaan tempatnya bekerja, profesi orang tua, tempat kuliah, hingga aktivitasnya saat di Amerika Serikat.

"Sebetulnya itu hal-hal yang enggak penting sih, kita juga tidak ada tindakan kriminal, atau saya ada melakukan tindakan kriminal, tapi sampai dicari segitunya," ujar William.

Pengemudi Pajero itu telah meminta pendapat hukum atas perilaku netizen itu. Namun kuasa hukumnya berpendapat supaya perilaku netizen tersebut dibiarkan saja. "Saya sudah dikejar habis-habisan sampai dikata-katain. Saya pun ngomong kekuasa hukum saya diginiin, terus yasudahlah kita diamin aja mau gimana saya juga ada melakukan kesalahan. Tapi setidaknya saya enggak sangka bakal digituin," ucap dia.

Baca juga: Viral Pengemudi Pajero vs Yaris Cekcok di GT Tomang, Berdamai di Polda Metro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus