Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Per 1 Januari 2023, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup bertahap. Setelah operasional dihentikan, RSDC nantinya hanya akan disisakan Tower 6 sebagai antisipasi adanya pasien Covid -19 baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wisma Atlet Kemayoran sendiri sudah hampir 3 tahun beroperasi sebagai RSDC. Dikutip dari Koran Tempo edisi 23 Maret 2020, pemerintah meresmikan kompleks Wisma Atlet Kemayoran sebagai RSDC pada senin, 23 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah resmi berubah menjadi fasilitas kesehatan penanganan Covid-19, dua dari sepuluh menara di kompleks itu dirombak menjadi RSDC lengkap dengan ruang rawat inap. Jumlah total pasien yang dapat ditampung di menara tersebut mencapai 2548 orang. Kemudian, salah satu menara di sana memiliki laboratorium, ruang radiologi, farmasi, hingga intensive care unit.
Covid-19 terdeteksi masuk pertama pada 2 Maret 2020. Dikutip dari Koran Tempo edisi 7 Maret 2020, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan pada saat itu, Terawan Agus Putranto, mengumumkan dua pasien pertama positif Covid-19.
Kedua pasien positif Covid-19 ini merupakan ibu dan anak. Keduanya diduga terpapar dari warga negara Jepang yang positif Covid-19 dan sempat ke Indonesia pada pertengahan Februari 2020 lalu.
Presiden Joko Widodo mengklaim pendeteksian terhadap dua pasien itu merupakan hasil penelusuran pemerintah setelah mendapat informasi bahwa warga Jepang itu singgah ke Indonesia.
Pernyataan publik oleh Presiden Joko Widodo dan Terawan ini mengagetkan sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan pada saat itu. Dua pejabat kementerian ini bercerita bahwa sebenarnya informasi mengenai dua pasien positif Covid-19 pertama itu masih akan dibicarakan dalam agenda rapat. Selain membicarakan mengenai dua pasien positif Covid-19 pertama, rapat akan membahas mengenai rencana mitigasi Covid-19 di Indonesia dan pelacakan terhadap orang-orang yang sempat berkontak fisik dengan dua pasien itu. Namun, tiba-tiba saja kabar tersebut sudah diumumkan kepada publik.
Kemudian, pengumuman oleh pemerintah tersebut juga berbeda dengan keterangan kedua pasien Covid-19 yang merupakan warga Depok, Jawa Barat. Melalui siaran pers, pasien itu mengatakan dialah yang memberi tahu dokter di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mengenai pertemuannya dengan warga negara Jepang yang terinfeksi Covid-19. Informasi ini disampaikannya pada Jumat, 28 Februari 2020. Ia menyampaikan informasi tersebut setelah mendapat telepon dari temannya di Malaysia yang mengabarkan bahwa warga negara Jepang itu dinyatakan positif Covid-19.
RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.