Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Polisi: Roy Kiyoshi Mengaku Konsumsi Diazepam karena Susah Tidur

Dari hasil pemeriksaan, Roy Kiyoshi mengatakan jenis benzo yang ia konsumsi adalah diazepam atau valium.

9 Mei 2020 | 15.15 WIB

Roy Kiyoshi. Instagram/@roykiyoshi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Roy Kiyoshi. Instagram/@roykiyoshi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Selatan Komisaris Vivick Tjangkung mengatakan, artis sekaligus paranormal Roy Kiyoshi positif mengonsumsi zat psikotropika benzodiazepine atau benzo. Dari hasil pemeriksaan, Roy mengatakan jenis benzo yang ia konsumsi adalah diazepam atau valium.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dari pengakuannya yang dikonsumsi adalah Diazepam. Tapi nanti kami akan dalami lagi," ujar Vivick saat dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diazepam merupakan zat psikotropika yang masih termasuk famili benzo. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan, sindrom putus alkohol, sindrom putus benzodiazepine, epilepsi, hingga sulit tidur.

Kepada polisi, pria bernama asli Roy Kurniawan itu mengaku menggunakan obat itu agar bisa beristirahat. "Jadi pengakuan dia minum itu agar bisa mengantuk," kata Vivick.

Sebelumnya, Roy Kiyoshi ditangkap polisi pada Kamis sore, 7 Mei 2020 di rumahnya. Saat diciduk, Roy baru saja pulang syuting dan polisi menggerebeknya menggunakan alat pelindung diri atau APD.

Dari tangan pembawa acara reality show Karma itu, polisi menyita sebanyak 21 butir pil psikotropika. Saat dilakukan tes urine, Roy juga positif mengonsumsi benzo. Sampai hari ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Roy.

Pengacara Henry Indraguna mengatakan sahabatnya yang juga paranormal Roy Kiyoshi itu mengalami mental distancing akibat terlalu banyak di rumah sejak pandemi Corona alias Covid-19.

Henry saat dikonfirmasi Antara Jumat, mengatakan Roy Kiyoshi mengalami gangguan tidak bisa tidur karena memiliki kemampuan sebagai anak indigo.

Gangguan tidur tersebut semakin meningkat intensitasnya sejak berkerja dari rumah sehingga akhirnya mengonsumsi obat tidur.

"Karena Roy memang ada kendala, permasalahan anak indigo yakni sulit tidur, permasalahan ini semakin berat sejak pandemi COVID-19. Ini karena dia harus kerja dari rumah sehingga akhirnya kena mental distancing," kata Henry, Jumat, 8 Mei 2020.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus