Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kupang-Pusat Kedokteran dan Kesehatan atau Pusdokkes Mabes Polri berhasil mengantongi profil DNA potongan jari yang ditemukan dalam sayur lodeh oleh warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, awal Desember 2022 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Komisaris Besar Arisandy saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sebelumnya Biddokkes Polda NTT mengirimkan sampel jari tersebut ke Pusdokkes Polri untuk membantu mengecek DNA-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Data hasil pemeriksaan Pusdokkes Polri dikirim melalui jasa pengiriman dan diterima di Kupang, Kamis kemarin," kata Arisandy di Kupang, Jumat, 5 Januari 2023.
Dia menjelaskan Pusdokkes Polri mengirimkan paket ke Biddokes Polda NTT. Di dalam paket tersebut terdapat dua bungkus plastik. Bungkusan pertama berisi barang bukti berupa jari yang dikirim ke Pusdokkes Polri, sedangkan bungkusan kedua berisi hasil pemeriksaan yang diketahui bahwa pemilik jari tersebut berjenis kelamin laki-laki.
"Jadi memang benar dari hasil tes Laboratorium Pusdokkes Polri, ternyata potongan jari itu merupakan jari manusia berjenis kelamin laki-laki," ujar dia.
Namun saat ditanya soal identitas laki-laki pemilik jari itu, ia mengaku belum tahu. Menurut dia, data hasil DNA nanti akan digunakan sebagai bahan penyelidikan oleh penyidik Polres Belu untuk mengungkap pemilik jari tersebut.
Kesulitan Tentukan DNA
Sebelumnya penyidik Kepolisian Resor Belu telah memeriksa tujuh orang saksi sehubungan dengan kasus penemuan potongan jari manusia dalam makanan sayur lodeh yang dibeli oleh warga setempat pada awal Desember 2022 tersebut.
"Sampai saat ini sejumlah saksi sudah kita periksa kurang lebih ada tujuh orang yang sudah diperiksa,” kata Kapolres Belu Ajun Komisaris Besar Yosep Krisbianto saat dihubungi, Selasa, 3 Januari 2023.
Kapolres mengatakan bahwa tujuh orang saksi yang diperiksa itu terdiri atas pemilik warung, pembuat tahu dan pelayan di warung makan tersebut.Potongan jari manusia itu sudah dibawa untuk diperiksa dan diproses lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara dr Titus Uly Kupang.
"Memang sulit kalau tanpa dilakukan uji atau tes DNA. Oleh karena itu, sejak Desember 2022 lalu kami sudah bawa (potongan jari) ke RSB Titus Uly untuk diperiksa," kata dia.
Polres Belu masih menunggu hasil tes DNA yang dilakukan tim Biddokes Polda NTT. Karena potongan jari itu hanya sedikit, penyidik pun kesulitan mengungkap pemiliknya.
"Kami masih menunggu hasil tesnya, jika sudah ada hasil tesnya akan kami sampaikan lagi perkembangan kasusnya," ujar Yosep.
Ariasandy yang ketika itu dikonfirmasi mengatakan bahwa tim dokter forensik dari RSB Titus Uly juga kesulitan mengungkap pemilik potongan jari di sayur lodeh. "Tim forensik RSB Titus Uly sudah mengirimkan potongan jari itu ke tim forensik Mabes Polri untuk membantu mengungkap pemilik jari itu," katanya.
Baca Juga: Laksanakan Perintah Kapolri, Polda NTT Ungkap 5 Kasus Perjudian dalam 3 Hari