KENDATI masa jabatannya segera berakhir tahun ini, Gubernur Jawa Barat R. Nuriana masih rajin melawat ke daerah. Jumat pekan lalu, misalnya, dia datang ke Kabupaten Sumedang untuk meresmikan pembangunan sebuah masjid di sana sekaligus bersalat Jumat bersama warga setempat.
Ketika diwawancarai Bobby Gunawan dari TEMPO sehabis salat Jumat, sang Gubernur sedikit kaget. Apalagi saat dikonfirmasi tentang aliran dana Rp 4,8 miliar dari Yayasan Saung Kadeudeuh ke nomor rekening miliknya, sambil disodori fotokopi enam lembar cek. Berikut petikannya.
Benarkah cek-cek ini dikirim ke rekening Anda?
Oh..., oh..., ini mah siapa? (Sambil mengamati fotokopi cek yang disodorkan TEMPO.) Oh, ini kan saya sebagai Ketua Wantim (Dewan Pertimbangan Golkar Jawa Barat). Ini rekening dengan alamat Jalan Diponegoro 22 Bandung (kantor Pemda Jawa Barat).
Tapi kan atas nama Anda?
Ya, nama orang. Itu mesti nama orang, dan uangnya ada. Tapi tidak sebesar ini. Dan rekeningnya banyak yang salah (sambil melihat fotokopi data aliran dana yang diberikan TEMPO).
Banyak yang salah?
Iya, nomornya. Ada yang salah.
Yang benar yang mana?
Ada, dan itu tersimpan sekarang. Karena itu beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22, saya enggak berani mengambil. Saya hanya penyelenggara.
Nomor rekening ini atas nama Anda?
Iya. Karena waktu itu Ketua Dewan Pertimbangan Golkar adalah gubernur semua.
Dana tersebut dari Yayasan Saung Kadeudeuh?
Itu bermacam-macam, panjang ceritanya. Yang jelas, rekening itu bukan rekening pribadi. Sekarang bunganya pun masuk ke kas daerah. Angkanya itu juga banyak yang tidak benar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini