Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka kembali muncul dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Seorang mahasiswanya meninggal dunia setelah meloncat dari ketinggian sebuah mal di Bandung, Kamis, 23 Januari 2025. Sejauh ini motif korban belum diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Hubungan Masyarakat UPI Bandung Suhendra mengakui, sesosok lelaki yang terjatuh di mal Jalan Sukajadi merupakan mahasiswa UPI program studi Ilmu Komputer. “Kemarin kami telah bertemu dengan keluarga korban, pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah,” ujarnya, Jumat 24 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak kampus ikut mendampingi keluarga korban sejak bertemu di kantor polisi, pemulasaraan jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, hingga pengantaran jenazah ke kediaman keluarga di Karawang menggunakan mobil ambulans UPI.
Korban berinisial Ar, berusia 20 tahun, mahasiswa angkatan 2023. Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI Bandung Iklil Nurfuad, kabar duka itu diperolehnya saat berada di kampus pada Kamis petang, 23 Januari 2025 dari pihak kampus.
Pihak BEM Fakultas MIPA kemudian mengkonfirmasi identitas korban ke kampus lalu. Setelah itu, berangkat ke kantor Kepolisian Sektor Sukajadi yang lokasinya berdekatan dengan lokasi mal tempat kejadian perkara. “Jadi korban itu memang loncat dari lantai 11 mal,” katanya.
Sebelumnya pada Kamis, 26 Desember 2024 pada pukul 15.05 WIB, seorang mahasiswi UPI Bandung ditemukan tewas di lantai lapangan Gedung Gymnasium kampus. Kepala Kepolisian Resor Kota Bandung Komisaris Besar Budi Sartono pada Sabtu, 28 Desember 2024 mengumumkan hasil penyidikan kasus itu.
Kepolisian di laman media sosial resminya menyatakan korban diduga meninggal karena meloncat dari tribun basket dengan ketinggian 6,10 meter. Saat konferensi pers, Budi menyampaikan duka cita kepada keluarga korban.
Dari hasil penyidikan kepolisian, tergambar kronologi kejadian. Dimulai dari hasil temuan kamera pengawas (CCTV), korban diketahui meninggalkan tempat kosnya pada pukul 11.33 WIB yang tempatnya dekat dengan kampus. Sekitar enam menit kemudian, korban sampai di Gedung Gymnasium UPI dan terpantau di dalam gedung pada pukul 11.40 WIB. Pukul 12.28 WIB.
Menurut Budi, korban jatuh dari lantai dua ke lapangan basket di Gedung Gymnasium UPI Bandung. “Tidak ada orang lain di Gedung Gymnasium tersebut sehingga kita menyimpulkan bahwa korban pada saat jatuh dalam keadaan sendirian,” ujar Budi.
Kondisi terakhir korban diketahui oleh mahasiswi lain yang sedang mengerjakan tugas membuat video. Setelah naik ke lantai dua Gedung Gymnasium UPI para saksi melihat korban sudah dalam keadaan telungkup dengan kepala bercucuran darah dan kepala tertutup kerudung.
Korban bernama Ajeng Mahromatussa'diyyah, kelahiran Bandung, 26 Maret 2003, yang beralamat tinggal di Kampung Dayamekar Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat. Setelah melihat korban tersebut, saksi melaporkan kejadian tersebut ke pengelola Gedung Gymnasium UPI dan melapor ke Polsek Sukasari.
Suhendra mengatakan korban di kampus dikenal sebagai sosok yang baik, rajin, dan aktif dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Prestasi akademiknya pun menonjol di antara rekan kuliah dengan capaian indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,9.
“Tentunya UPI sangat menyesalkan kejadian tersebut, kejadian yang tidak terduga dan tidak ada yang menghendaki,” ujarnya. Menurut informasi dari pihak pengelola gedung dan pimpinan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UPI belum pernah ada yang terjatuh fatal di Gymnasium UPI. “Kejadian ini adalah insiden fatal yang pertama terjadi,” kata Suhendra. Pihak UPI berharap selanjutnya tidak ada lagi kejadian seperti ini.