Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal menjadi saksi ahli dalam sidang gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang diajukan David Tobing. Rocky Gerung digugat atas ucapannya yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi “bajingan tolol”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sebagai saksi ahli untuk kasus Rocky Gerung ya terkait kata-kata dia yang dianggap menyinggung,” kata JJ Rizal saat ditemui Tempo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 5 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JJ Rizal menyebut Rocky Gerung sudah melakukan fungsi sebagai seorang intelektual, yaitu membuka pikiran masyarakat tentang persoalan negara bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Sebagai katalisator keresahan publik, menurut JJ Rizal, Rocky Gerung memprosesnya dengan bahasa yang lebih jernih. “Supaya kejahatan itu berhenti, dikoreksi, jangan diabaikan gitu loh maksudnya,” ucap JJ Rizal.
Dalam kesaksiannya, penulis buku Menguak Pasar Tradisonal Ini menerangkan gambaran historis definisi intelektual di Indonesia. Ia menuturkan perkataan intelektual di Indonesia sudah terjadi sejak abad ke-20.
JJ Rizal juga menceritakan saat Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang dianggap orang intelektual di zamannya pernah menggunakan kata-kata kasar dalam tulisan.
“Dalam koran Daulat Ra'jat gitu, ya, Hatta memuat suatu tulisan dengan kata coro, artinya kecoa. Itu, kan, kasar, ya, tapi itu mereka merekam suara publik kemudian memproduksinya agar keresahan publik bisa menemukan medium dalam bentuk bahasa paling tajam,” kata JJ Rizal.
Awal Mula Rocky Gerung Dilaporkan Karena Perkataannya Menghina Presiden Joko Widodo
Kasus ini bermula di pengujung Juli 2023 lalu saat Rocky Gerung mengisi seminar bersama buruh di Kota Bekasi. Dalam video yang beredar, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan kepentingan sendiri di ujung masa jabatannya sebagai Presiden.
Rocky juga melontarkan kata-kata yang dianggap kasar. “Kalau enggak jadi presiden nanti dia akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya. Dia pergi ke Cina untuk tawarkan IKN, dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya,” kata Rocky Gerung.
“Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, gak memikirkan nasib kita. itu baj****n yang to*** Kalau dia bajingan pintar dia bakal berdebat dengan Jumhur Hidayat,” lanjut Rocky dalam video tersebut.
Atas kejadian itu pengacara bernama David Tobing mengajukan gugatan ke PN Jakarta Selatan. Ia meminta majelis hakim memerintahkan Rocky Gerung tidak menghina Presiden RI dan menghukumnya untuk tidak menjadi pembicara atau narasumer seumur hidup.