Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemerintah berupaya memutus kaderisasi pelaku kekerasan jalanan dan klitih dengan menjauhkan alumni dari sekolah.
Ada sekolah yang berhasil keluar dari masalah tawuran.
Polisi diminta mengintensifkan patroli rutin.
KEKERASAN jalanan kelompok remaja di Yogyakarta, di antaranya tawuran antargeng dan klitih, terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Tawuran acap kali dipicu hal remeh, misalnya suara sepeda motor. Korban dan pelaku klitih pun kian acak. Para pelaku penganiayaan itu berasal dari pelajar hingga mahasiswa. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan pemerintah berupaya mengatasi fenomena ini dengan menggencarkan patroli hingga pembinaan. “Kuncinya jangan sampai ada interaksi dengan alumnus yang pernah terlibat kekerasan,” kata Heroe kepada Shinta Maharani dari Tempo di ruang kerjanya pada Selasa, 12 April lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo