Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

TNI Bantah Tiga Prajuritnya Ditembak Mati TPNPB OPM di Papua Barat

TNI membantah adanya serangan TPNPB-OPM terhadap pos militer di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, yang menyebabkan tewasnya tiga prajurit.

13 Januari 2025 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi TNI. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Kasuari Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan membantah kabar soal tewasnya tiga prajurit TNI akibat serangan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Dia membenarkan ada suara letusan senjata api di lokasi, tetapi tidak menyerang pos militer dan mengakibatkan prajurit TNI tewas tertembak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Informasi dari anggota di lapangan memang ada bunyi tembakan. Itu bunyi tembakan senjata rakitan. Jadi tidak ada yang kena tembak dan tewas,” kata Syawaludin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menilai informasi yang disebarkan oleh TPNPB hanyalah propaganda seolah-olah situasi keamanan di Teluk Bintuni dalam keadaan bahaya. Dia meminta agar masyarakat tidak meyakini soal serangan tersebut.

“Jadi adanya serangan mengakibatkan prajurit tewas itu tidak ada. Itu ngakalin dan itu informasi tidak benar,” ucapnya.

Syawaludin mengatakan kondisi di Teluk Bintuni hingga saat ini dalam keadaan aman terkendali. Dia mengatakan satuan tugas yang bertugas di daerah tersebut melaporkan tidak ada kekacauan yang dipicu oleh serangan TPNPB.

“Kondisi di lokasi aman terkendali, tidak ada kekacauan seperti yang diklaim oleh mereka (pasukan TPNPB-OPM),” katanya.

Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim telah menembak mati tiga prajurit Tentara TNI di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin, 13 Januari 2025. Penembakan itu disebut dilakukan oleh pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dalam sebuah serangan mendadak terhadap pos militer di daerah itu pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIT.

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan tiga prajurit TNI tewas dalam serangan itu. Lalu sejumlah prajurit, kata Sebby, mengalami luka-luka. “Serangan pagi tadi mengakibatkan tiga prajurit militer Indonesia tewas dan lainnya luka-luka. Sementara serangan balasan yang dilakukan oleh aparat militer Indonesia tidak berhasil karena senjatanya tidak bunyi dan tidak mengeluarkan peluru,” kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 13 Januari 2025.

Sebby juga mengklaim sejumlah prajurit TNI di pos militer tersebut melarikan diri ke dalam hutan. Dia mengatakan kekosongan pos militer TNI itu dimanfaatkan oleh pasukan TPNPB dengan mengibarkan bendera bintang fajar.

Dia mengatakan serangan itu merupakan balasan terhadap aparat militer Indonesia yang telah menewaskan Marthen Aikingging, Komandan TPNPB dari Batalion Moskona beberapa bulan lalu. Sebby mengatakan, buntut dari serangan itu, TNI telah mengirimkan sejumlah pasukan ke Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.

“Ini mengakibatkan masyarakat sipil di 14 Kampung ketakutan dan melarikan diri ke hutan mencari tempat perlindungan karena takut menjadi sasaran operasi aparat militer Indonesia,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus