Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah petasan jumbo seberat 8 kilogram meledak di Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Senin Sore, 31 Maret 2025. Dalam kejadian itu tiga orang warga setempat mengalami luka serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketiga korban masing-masing Imran (23 tahun) mengalami luka bakar dibagian wajah, jempol dan jari telunjuk tangan kiri putus, kaki kiri patah tulang. Korban lainnya Ergi (15 tahun) mengalami luka bakar pada paha kiri dan kanan, sementara Iwan (16 tahun) dilaporkan tak sadarkan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Kepala Seksi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata, petasan yang meledak itu milik para korban. "Petasan itu sisa yang belum diledakkan di malam lebaran," kata Lalu Brata, Selasa 1 April 2015.
Brata menjelaskan, semula para korban hendak meledakkan petasan itu di pinggir kali yang tak jauh dari rumah mereka , akan tetapi petasan itu tak kunjung meledak meski berkali-kali disulut api.
Imron dan Ergi kemudian berinisiatif membawa petasan tersebut ke rumah Arifin untuk mengecek penyebab gagalnya meledakkan petasan, saat memeriksa itulah petasan itu tiba tiba meledak, tiba meledak, melukai Imron dan Ergi.
"Saat diutak-atik, petasannya tiba tiba meledak," kata Brata, "besarnya ledakan membuat warga berdatangan mencari tahu apa yang terjadi, dan ditemukan Muhammad Imron sudah terlentang."
Karena luka yang serius Imran langsung dirujuk ke RSUP Provinsi NTB di Mataram, sementara Ergi dan Iwan dirawat di Puskesmas Ubung Lombok Tengah.
Pilihan Editor: Yang Terungkap di Balik Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita oleh Anggota TNI AL di Banjarbaru