Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya pemalakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pihaknya akan melakukan penjagaan dan patroli secara massif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penjagaan dan patroli di Pasar Tanah Abang setiap hari," ujar Lukman saat dihubungi Tempo, Ahad, 8 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lukman menuturkan, dalam upaya pencegahan tersebut pihaknya akan mengerahkan 25 personel setiap hari. “Mereka berjaga dan berpatroli,” ujar dia. Adapun personel tersebut akan di sebar di setiap titik yang dianggap rawan.
Menurut Lukman, aksi pemalakan dan premanisme tidak bisa dibiarkan. Karenanya, polisi selain melakukan penjagaan juga menindak tegas aksi-aksi yang meresahkan masyarakat di sekitar Pasar Tanah Abang.
"Upaya penertiban atau penegakan hukum akan kami lakukan untuk mencegah hal ini supaya warga juga merasa aman," katanya.
Sebelumnya, dua orang yang menjadi korban pemalakan melaporkan kejadian itu ke polisi. Pada 5 September 2019, korban sedang mengendarai mobilnya untuk keluar dari Blok F Pasar Tanah Abang.
Sekitar pukul 15.00 WIB, belasan orang sudah menunggu di pintu keluar Blok F. Mereka lalu meminta uang kepada korban. Kejadian ini viral di media sosial.
Dari video soal pemalakan massal yang beredar, tampak empat orang mengerumuni di sisi pintu sopir. Tangan mereka terlihat dimasukkan ke dalam mobil. Satu orang sudah berdiri di depan mobil sembari meletakkan tangan kanannya meminta mobil berhenti.