Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap memberikan pendampingan hukum kepada wanita yang menjadi korban pelecehan di KRL. Pasalnya, di media sosial Twitter beredar keluhan seorang penumpang wanita yang diduga mengalami serangkaian aksi pelecehan seksual dua hari berturut-turut di KRL.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Terkait kejadian tersebut kami turut prihatin, kami akan siap membantu memberikan dukungan penuh dengan kepada korban. Kami akan mendampingi korban untuk menindaklanjuti ke proses hukum,” kata Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan kepada Tempo, Kamis, 27 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Leza mengatakan bahwa pihaknya belum berencana menambah keamanan untuk mencegah insiden serupa. “Nggak ada,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengimbau seluruh pengguna KRL untuk tetap waspada dan tidak takut melapor kepada petugas pengamanan apabila mengalami atau melihat tindakan pelecehan seksual di KRL.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pengguna untuk tetap waspada dan jangan ragu melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan asusila atau tindakan yang melanggar norma-norma agama atau dapat mengajukan laporannya bila mengalami atau melihat langsung kejadian tersebut,” kata dia.
Sebelumnya, kronologi aksi pelecehan yang dialami korban dimuat melalui unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun Twitter @kochengable yang diduga sebagai korban pelecehan menceritak kronologi inseden tidak menyenangkan itu.
"Kemarin ada yang onani di rok gue, hari ini remes-remes pantat, 2 hari berturut-turut, apa nggak gila gue?" tulis korban melalui akun Twitternya yang dikutip dari @lensa_berita_jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dia mengaku, pelaku menyodorkan kemaluannya setiap kali KRL mengerem. “Tiap kereta ngerem, dia (pelaku) kayak kesempatan buat dorong kemaluannya ke pantat gue. Gue bingung mau pindah nggak bisa, ngubah posisi nggak bisa, mau ngomong tapi benar-benar syok banget,” kata dia.
Pada saat turun dari KRL, korban membetulkan posisi roknya dan mendapati bagian belakang roknya basah.
“Sumpah gue pun nggak paham gimana cara dia ngelakuinnya,” cuitnya.
Selain itu, korban mengatakan bahwa dirinya juga mengalami pelecehan di KRL sehari sebelumnya, 25 Oktober 2022. Korban merasa bokongnya diremas oleh penumpang pria dari belakang. “Dia tepat di belakang gue, kayak sengaja tangannya nyentuh-nyentuh pantat gue,” katanya.
MUTIA YUANTISYA