Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tangan dan kaki Anwar Hafid sudah terbiasa tersalut debu. Ayahnya, mantan kepala desa, punya cara mendidik yang unik. Alih-alih memanggil tukang, sang ayah memilih pekerjaan membangun rumah dilakukan bersama anak-anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anwar juga kerap diajak bekerja di sawah, sehingga kehidupan sebagai petani telah lazim dilakoni. Ternyata pembiasaan ini merupakan cara sang ayah menanamkan etos kerja keras, disiplin, dan ketulusan. “Orang tua kami selalu mengajarkan kepercayaan diri dan menganggap semua orang baik. Artinya, kami diajarkan ikhlas melayani orang,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman masa kecil tersebut menjadi modal penting Anwar ketika memasuki dunia pemerintahan, terutama ketika dipercaya menjadi Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, selama dua periode, 2007 hingga 2018. Semangat tulus melayani ini berhasil menciptakan perkembangan pesat di Morowali. Misalnya di sektor industri, anggota DPR RI periode 2019-2024 ini mampu menarik investasi besar dari perusahaan tambang nikel dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru.
Kini, dengan pengalaman dan rekam jejak yang kuat, Anwar yang menjadi Calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada 2024, membawa semangat yang sama. Dia ingin memoles potensi provinsi tersebut. Dua sektor yang disasar adalah pertanian dan perikanan, karena terbukti menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Sulawesi Tengah.
Pria yang lahir di Wosu, Bungku Barat, Morowali, ini menyoroti pentingnya cara melaut tradisional diubah mengikuti perkembangan terkini. “Sudah bukan waktunya membantu masyarakat dengan alat tangkap biasa, harus yang modern dan tetap ramah lingkungan supaya nelayan bisa bersaing,” ucapnya.
Demikian pula di sektor pertanian, peralatan yang digunakan harus modern sehingga dapat dengan mudah meningkatkan produktivitas. Selain peralatan mesin pertanian (alsintan) modern, Anwar memberi perhatian pada ketersediaan pupuk. “Keluhan petani hanya satu, pupuk tidak tersedia sehingga mereka tidak bisa berproduksi besar. Padahal, kalau diatasi, dibantu potensi alam yang luar biasa, Insya Allah daya saing akan luar biasa,” tutur Anwar yang pernah menjadi Kepala Desa Rante Balla, Kabupaten Luwu, Sulawesi Tengah.
Sebagai daerah yang memiliki bentang alam yang luas dan subur, Anwar Hafid melihat potensi Sulawesi Tengah sebagai pusat agribisnis dan perikanan yang bisa berkembang pesat jika didukung dengan infrastruktur yang tepat.
Selain pertanian dan perikanan, perhatian besar Anwar Hafid tertuju pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia menyadari salah satu masalah adalah akses pasar. Banyak pelaku UMKM kesulitan menembus pasar dan tidak memiliki koneksi dengan industri yang lebih besar.
Karena itu, Anwar berencana menghubungkan UMKM dengan industri-industri besar di daerah, seperti di Morowali dan Banggai. Kemudian, dia menambahkan, UMKM juga perlu mendapatkan dukungan dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas. Salah satu cara melalui program pelatihan untuk generasi muda di Sulawesi Tengah, khususnya di bidang kewirausahaan. Anwar percaya bahwa jiwa wirausaha perlu dibentuk sejak dini. Dengan demikian, anak muda tidak hanya bercita-cita ingin jadi pegawai negeri, tetapi bisa ikut membangun daerah sebagai pengusaha yang mandiri dan sukses.
“Jadi jangan terus kasih ikan, tapi kasih pancing. Pancingnya itu adalah jiwa pelatihan. Mereka harus dilatih supaya punya jiwa entrepreneurship,” kata Anwar Hafid. “Kalau orang sudah punya jiwa wirausaha, sabut kelapa pun bisa jadi uang.”