Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet Jelaskan Kepemimpinan Strategis dan Gaya Komunikasi Antara Prabowo dan Jokowi

Seorang pemimpin harus menguasai seni komunikasi yang efektif sehingga mampu menyampaikan ide dengan jelas dan tegas, serta mendengarkan masukan dari anggota tim dan mitra kerja.

29 Oktober 2024 | 20.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Ketua MPR RI ke-15 sekaligus dosen tetap Pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan), Bambang Soesatyo mengatakan, kepemimpinan strategis memainkan peran sentral dalam memastikan komunikasi dan negosiasi yang sukses. Melalui visi yang jelas, hubungan kuat, komunikasi efektif, dan kemampuan untuk beradaptasi, seorang pemimpin dapat mencapai hasil yang positif untuk organisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menilai, kepemimpinan strategis mengintegrasikan komunikasi dan negosiasi secara sinergis. Seorang pemimpin harus menguasai seni komunikasi yang efektif sehingga mampu menyampaikan ide dengan jelas dan tegas, serta mendengarkan masukan dari anggota tim dan mitra kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini sangat penting selama fase negosiasi, di mana klarifikasi dan pemahaman bersama sangat diperlukan," ujar Bamsoet saat memberikan kuliah Kepemimpinan Strategis Dalam Komunikasi dan Negosiasi, Pascasarjana Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Unhan, secara daring, di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.

Bamsoet menjelaskan, setiap pemimpin mempunyai gaya komunikasi tersendiri dalam menyampaikan pesan-pesan yang diberikan. Presiden RI ke-7 Joko Widodo, misalnya, gaya komunikasi yang disampaikan banyak menggunakan bahasa simbolik namun mudah dipahami. Menurutnya, Jokowi menghindari istilah teknis yang rumit, sehingga pesan yang disampaikan bisa dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.

Dalam banyak kesempatan, Jokowi juga berusaha menciptakan suasana yang lebih santai. Sering berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, memberikan kesan dekat dan akrab. Selain itu, Jokowi memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, seperti media sosial, dan sering membalas pesan atau komentar dari warganet.

"Meskipun seorang presiden, Jokowi tetap menampilkan sosok yang relatable. Gaya berbusananya yang sederhana dan cara bicaranya yang tidak berlebihan membantunya terhubung dengan rakyat. Melalui gaya komunikasinya yang khas ini, Jokowi berusaha membangun kedekatan dengan rakyat, serta menciptakan kepercayaan dalam kepemimpinannya," kata Bamsoet.

Selain Jokowi, Bamsoet pun menjabarkan gaya komunikasi yang diterapka oleh Presiden Prabowo Subianto yang mencerminkan ketegasan dan keyakinan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah dan intonasi suara yang sangat berwibawa. Menurutnya, Prabowo kerap menggunakan bahasa yang menekankan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, dan kemandirian bangsa. Ini menciptakan ikatan emosional dengan rakyatnya.

Bamsoet menjelaskan, Prabowo juga menggunakan argumentasi yang kuat dan sangat meyakinkan. Penjelasan yang diberikan pun diperkuat dengan fakta dan data untuk mendukung ucapannya, serta sering menggugah semangat patriotisme. Ia menilai, komunikasi selalu menyertakan visi yang jelas tentang masa depan yang ingin dicapai. Menggambarkan rencana dan langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut.

"Prabowo cenderung tegas dalam menanggapi kritik. Ia tidak ragu untuk merespons lawan politik atau media secara langsung jika merasa perlu untuk membela posisinya. Dalam banyak kesempatan, Prabowo berusaha menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama antara berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan bersama," kata Bamsoet. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus