Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Desa Cinunuk Garut Resmi Menjadi Desa Wisata

Seluruh desa di Kabupaten Garut punya potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata gunung, laut, air, hingga kuliner.

27 Januari 2020 | 14.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR — Desa Cinunuk dinilai memiliki berbagai potensi wisata yang bisa menjadi daya tarik, salah satunya wisata religi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di desa itu akan ada penambahan berbagai fasilitas seperti wahana abregan, lesehan, bungalow, taman, museum, wahana bermain anak, hingga flying fox untuk meningkatkan kemandirian ekonomi warganya," ujar Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, saat meresmikan kawasan Desa Wisata Cinunuk di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Minggu, 26 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, seluruh desa di Kabupaten Garut punya potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata gunung, laut, air, hingga kuliner. Namun ada dua kriteria desa yang untuk bisa dijadikan desa wisata, yakni alamnya indah dan ada kegiatannya.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendorong pengembangan homestay di lokasi atau desa wisata. “Maka wisatawan kita tawarkan pilihan apakah mau menginap di hotel atau rumah penduduk (homestay) bisa disewakan, misalnya 200 ribu per malam dikalikan 20 malam per bulan,” kata Emil.

Emil juga menyerahkan lima unit Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) kepada lima desa, yaitu Desa Sukajadi (Kecamatan Tarogongkaler), Desa Samida (Kecamatan Selaawi), Desa Pangauban (Kecamatan Cisurupan), Desa Banjarsari (Kecamatan Bayongbong), dan Desa Sukalaksana (Kecamatan Samarang).

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, pun menyambut positif upaya Pemda Provinsi Jawa Barat dalam mendorong homestay di desa wisata khususnya di Kabupaten Garut. Sebanyak 421 desa dan 21 kelurahan di Kabupaten Garut bisa dijadikan desa wisata.

“Kami juga men-support 20 desa yang mempunyai keinginan kuat untuk menjadi desa wisata,” ujar Helmi.

Rangkaian kunjungan Emil ke Garut antara lain ziarah ke dua makam keramat. Dengan didampingi istrinya, Atalia mereka berziarah ke makam Raden Wangsa Muhammad atau Pangeran Papak dan ke  makam Letjen Purnawirawan Rd. H. Ibrahim Adjie, seorang Perwira Tinggi di Indonesia yang pernah menjadi Pangdam III/Siliwangi pada 1960-1966.

Sebelumnya pada Sabtu malam, Emil makan nasi liwet bersama warga desa dan tokoh masyarakat di Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Garut. Subuh harinya, Emil menggelar Sholat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Besar Wanaraja, Garut.

Menurut Emil, sepanjang 2020 ia akan Safari Desa dan mungkin satu minggu sekali akan menginap di rumah warga. "Kita akan berinteraksi, melihat, dan mendengar aspirasi di desa yang bisa dimaksimalkan," ujarnya. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus