Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sejumlah koordinator kecamatan tim Airin-Ade tidak leluasa menemui masyarakat karena intimidasi aparat hukum.
Dua hari sebelum masa tenang, Kejaksaan Tinggi Banten memanggil suami Airin, Chaeri Wardana alias Wawan.
Megawati Soekarnoputri menyebutkan ada pihak yang menggunakan kekuatan negara menghalalkan segala cara.
ASEP Rahmatullah disergap kabar buruk begitu tiba di Hotel Horison Ultima Ratu di Serang, Banten, untuk melihat hasil hitung cepat pemilihan gubernur provinsi itu pada Rabu siang, 27 November 2024. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Banten itu menerima berita bahwa pasangan calon Gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, yang diusung partainya, tertinggal jauh dari lawannya, Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Di layar yang terpampang di ruangan hotel, tempat menonton bareng hasil hitung cepat, hasil sigi lembaga survei Charta Politika menunjukkan kekalahan Airin-Ade. Tak lama, telepon seluler Asep tak henti berbunyi. “Banyak yang bertanya, kok bisa hasilnya begini?” kata Sekretaris Tim Pemenangan Airin-Ade itu di Serang pada Jumat, 29 November 2024.
Airin-Ade kalah telak oleh Andra-Dimyati dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Hasil akhir hitung cepat dari Charta Politika mencatat Andra-Dimyati yang diusung Partai Gerindra dan delapan partai politik lain unggul dengan suara 57,52 persen, sedangkan Airin-Ade hanya meraih 42,48 persen. Angka ini tak mencerminkan hasil survei sebelum hari pencoblosan yang menunjukkan keunggulan elektabilitas Airin. Lembaga Survei Indonesia pada Agustus 2024, misalnya, memperlihatkan elektabilitas Airin mencapai 77 persen.
Menurut Asep, hingga seminggu sebelum hari pencoblosan, survei internal pun masih mencatat elektabilitas pasangan dari Partai Golkar-PDIP itu di kisaran 70 persen. “Makanya hasil hitung cepat ini buat kami anomali,” ujar Asep.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andra Soni (tengah) memeluk simpatisan setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilihan Gubernur Banten di kantor DPD Partai Gerindra, Kota Serang, Banten, 27 November 2024. Antara/Putra M. Akbar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asep tidak menunggu hasil hitung cepat di Hotel Horison Ultima Ratu selesai. Pukul setengah empat sore, ia bergegas menuju situation room di kantor PDIP Banten dan langsung menggelar rapat evaluasi bersama Ketua Tim Pemenangan Airin-Ade, Bahrul Ulum. Sejumlah koordinator kecamatan tim Airin-Ade bergabung dalam rapat itu secara daring.
Mereka mulai mengumpulkan data rekapitulasi dari para saksi yang tersebar di 17.231 tempat pemungutan suara (TPS) di Banten. Anggota tim pemenangan, simpatisan, dan kelompok pendukung yang tidak terafiliasi dengan partai juga diminta mengawal perolehan suara. “Karena satu suara akan tetap kami pertahankan agar tidak hilang, mulai di TPS sampai rekapitulasi di tingkat provinsi,” kata Bahrul, Rabu, 27 November 2024.
Dari hasil evaluasi, menurut Asep, kekalahan Airin-Ade disebabkan oleh terbatasnya pergerakan tim pemenangan satu hari menjelang (H-1) hari pencoblosan. Sejumlah koordinator kecamatan tim Airin-Ade tidak leluasa menemui masyarakat karena adanya intimidasi dari aparat penegak hukum. “Jangankan melakukan serangan fajar, memberikan uang kepada saksi-saksi saja kami diawasi,” tutur Asep.
Apalagi pada Senin malam, dua hari menjelang hari pencoblosan, tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Badan Pengawas Pemilihan Umum menangkap tangan dua anggota tim sukses Airin-Ade di Kecamatan Carenang, Serang. Bawaslu menyebutkan keduanya ditangkap saat akan melakukan “serangan fajar” atau bagi-bagi duit kepada calon pemilih. Total duit tunai Rp 7,5 juta disita dari mereka. Gakkumdu beranggotakan personel Bawaslu, kepolisian, dan kejaksaan.
Asep mengatakan serangan fajar adalah salah satu cara efektif untuk memastikan perolehan suara menjelang hari pencoblosan. Ia menyebutkan semua calon kepala daerah ataupun calon legislator lumrah mempraktikkan cara ini untuk mendulang suara. “Tapi jadi tidak adil ketika serangan fajar kami dibatasi sedangkan dari kubu sebelah dibiarkan,” kata Asep.
Sejumlah koordinator kecamatan tim Airin-Ade yang ditemui Tempo mengaku gentar bergerak menjelang hari pencoblosan. Sehari sebelum pemilihan, mereka melihat polisi berpatroli dengan mobil ataupun sepeda motor di sekitar perumahan warga.
Beberapa koordinator kecamatan bahkan mengaku rumah mereka didatangi sejumlah polisi bersenjata laras panjang pada dinihari. Ada pula yang dihubungi berkali-kali oleh nomor telepon dengan kode luar negeri dan diancam akan diperkarakan dengan kasus hukum di masa lalu. “Polisi sudah memetakan siapa saja simpul timses kami di bawah, lalu mengawasi mereka,” ujar Asep.
Seorang politikus Partai Gerindra menyatakan operasi menahan distribusi logistik tim sukses Airin-Ade ini dimulai seminggu sebelum hari pencoblosan dan melibatkan polisi. Hingga Sabtu, 30 November 2024, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Banten Komisaris Besar Didik Hariyanto tidak kunjung menjawab pertanyaan Tempo mengenai informasi tersebut.
Selain kepolisian, kejaksaan dituding berperan melemahkan tim pemenangan Airin-Ade. Pada Jumat, 22 November 2024, atau dua hari sebelum masa tenang, Kejaksaan Tinggi Banten memanggil suami Airin, Chaeri Wardana alias Wawan, dalam perkara dugaan korupsi pengadaan lahan Sport Center di Biro Umum dan Perlengkapan Pemerintah Provinsi Banten pada 2008-2011. Kejaksaan juga memanggil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Provinsi Banten Fahmi Hakim untuk kasus yang sama.
Menurut Asep Rahmatullah, Wawan dan Fahmi adalah mesin penggerak tim pemenangan Airin-Ade. Mereka penyuplai utama logistik dalam kampanye di Banten. Keduanya mangkir dari panggilan kejaksaan.
Kunci lain kemenangan Andra-Dimyati adalah kesuksesan mereka menarik pemilih di dua daerah yang menjadi lumbung suara di Banten, yakni Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang. Kedua daerah ini adalah basis suara Golkar dan keluarga Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten. Airin adalah menantu Atut.
Andra-Dimyati juga mendapat dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Pada akhir masa kampanye, Sabtu, 23 November 2024, video dukungan Prabowo kepada Andra beredar lewat media sosial Instagram. “Saya pikir apa yang terjadi di banyak daerah, termasuk di Banten, adalah kerja keras calon yang diusung dan partai pengusung serta organ relawan tentunya,” ucap Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Andra Soni dalam foto yang diunggah di media sosial pada 7 November 2024. Antara/Dokumen pribadi.
Kekalahan pun dialami anggota “dinasti” politik Atut yang juga mantan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, dalam pemilihan Bupati Serang. Dari hasil hitung cepat lembaga survei Indikator Politik Indonesia, putra Atut yang berpasangan dengan Nanang Supriatna itu meraih 29,92 persen suara. Mereka kalah jauh oleh pasangan Ratu Zakiyah-Najib Hamas, yang meraup 70,08 persen suara.
Ratu Zakiyah adalah istri politikus Partai Amanat Nasional yang juga Menteri Desa, Yandri Susanto. Pada awal menjabat, Yandri disorot karena menggunakan jabatannya untuk mengumpulkan kepala desa se-Kecamatan Kramat Watu, Serang, untuk memperingati haul ibunya. Acara berkop surat resmi Kementerian Desa itu diadakan di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma'mun milik Yandri di Kabupaten Serang. “Selama proses berlangsung, tidak ada unsur politik,” kata Yandri pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Belakangan, Yandri ternyata masih rutin mengumpulkan kepala desa di Serang. Seorang kepala desa yang pernah mengikuti acara itu mengatakan Yandri meminta para kepala desa membantu pemenangan istrinya. Para kuwu juga didorong untuk mengajak warga mereka mendukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah dalam pemilihan Gubernur Banten. Yandri Susanto tidak membalas pesan dan menjawab panggilan telepon dari Tempo hingga Sabtu, 30 November 2024.
Peran kepala desa dalam pemenangan Andra-Dimyati diakui oleh Ketua Umum Desa Bersatu Muhammad Asri Anas. Menurut Asri, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia, yang merupakan salah satu elemen organisasi Desa Bersatu, sempat berjumpa dengan Andra-Dimyati dan ikut membantu pemenangan dalam sebulan sebelum hari pemilihan. “Sebab, hanya Andra Soni yang mau terima konsep bantuan keuangan khusus dan konsep tata kelola pembangunan desa yang kami sampaikan,” ujar Asri pada Kamis, 28 November 2024.
Menurut Asri, pemberian dukungan kepada Andra merupakan balas jasa atas dikabulkannya keinginan para kepala desa mengenai amendemen Undang-Undang Desa di Dewan Perwakilan Rakyat. Asri menyatakan aspirasi tersebut ditampung Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. “Bang Dasco paling banyak membantu kami,” kata Asri. Revisi Undang-Undang Desa disahkan pada Maret 2024.
Sufmi Dasco Ahmad tidak membantah perannya dalam pemenangan Andra-Dimyati. Walau begitu, dia mengaku tak terlalu memperhatikan pemilihan Gubernur Banten meski ia berasal dari daerah pemilihan Banten III. “Saya hanya memberikan dorongan di awal-awal dan strategi pemenangan,” ucap Dasco kepada Tempo, Jumat, 29 November 2024.
Selain di Banten, kejutan dalam pemilihan gubernur terjadi di Jawa Tengah. Pasangan nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, unggul 58,44 persen atas lawan mereka yang diusung PDIP, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, yang hanya meraup 41,56 persen.
Dari hasil sigi lembaga Indikator Politik Indonesia pada 7-13 November 2024, selisih elektabilitas antara Andika-Hendrar dan Luthfi-Yasin hanya sekitar 4 persen. Elektabilitas Andika-Hendrar sebesar 43,46 persen, sedangkan Luthfi-Yasin 47,19 persen. Adapun responden yang belum tahu atau tidak menjawab sebanyak 9,35 persen.
Ahmad Luthfi (kiri) dan Taj Yasin Maimoen usai menyampaikan keterangan mengenai hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah di Posko Pemenangan, Semarang, 27 November 2024. Antara/Makna Zaezar
Luthfi-Yasin juga mendapat dukungan mayoritas partai politik. Presiden Prabowo Subianto pun memberikan dukungan terbuka kepada Luthfi, bekas Kepala Polda Jawa Tengah. Presiden ketujuh Joko Widodo bahkan menjadi juru kampanye Luthfi.
Luthfi menyebutkan kemenangannya berkat kepercayaan masyarakat Jawa Tengah. “Itu adalah hasil pertemuan kami dengan warga Jateng di 35 kabupaten dan kota,” ujar Luthfi di Posko Pemenangan Luthfi-Yasin pada Rabu, 27 November 2024.
Kekalahan jagoan PDIP di kandang banteng tersebut menyulut emosi ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri. Presiden kelima Indonesia itu menyatakan demokrasi saat ini terancam mati akibat orang-orang yang menghalalkan segala cara. “Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” tutur Megawati dalam video yang beredar pada Rabu malam, 27 November 2024.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati marah setelah menerima laporan bahwa ada operasi menekan calon kepala daerah PDIP. Di sejumlah daerah di Jawa Tengah, seperti Banyumas, Sukoharjo, dan Magelang, PDIP memang berkoalisi dengan Gerindra. “Calon kepala daerah yang berkoalisi dengan Gerindra dan partai-partai Koalisi Indonesia Maju ditekan agar mendukung Luthfi,” kata Hasto.
Selain menuding ada pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang masif oleh tim Luthfi-Yasin, Hasto menyebutkan ada intimidasi dari “partai cokelat”—sebutan Hasto bagi kepolisian—terhadap tim pemenangan Andika-Hendrar. “Di Boyolali, Bung Ronny (Talapessy) memiliki data yang sangat kuat bagaimana instrumen ‘parcok’ itu digerakkan,” ujar Hasto.
Ihwal tudingan Hasto, Kepala Divisi Humas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Sandi Nugroho, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Erdi Chaniago belum merespons pesan dan panggilan telepon dari Tempo. Namun pada Sabtu, 9 November 2024, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan lembaganya menjunjung netralitas dalam pemilihan kepala daerah. “Dalam berbagai kesempatan, saya menekankan kepada semua kapolda agar memberikan arahan kepada seluruh jajarannya untuk mempedomani netralitas kepolisian,” kata Listyo.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Francisca Christy Rosana, Erwan Hermawan, Nandito Putra, Annisa Febiola, dan Jamal Abdun Nashr dari Semarang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "‘Partai Cokelat’ Penakluk Banteng"