Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Benarkah Kandidat PDIP Kalah dalam Pilkada Karena Dijegal Polisi dan Aparat Hukum?

Unggul dalam elektabilitas, Airin Rachmi Diany kalah telak dalam pemilihan Gubernur Banten. PDIP menuduh ada peran polisi.

1 Desember 2024 | 08.30 WIB

Andra Soni (kiri), Achmad Dimyati Natakusumah, Airin Rachmi Diany, dan Ade Sumardi (kanan) dalam debat pemilihan Gubernur Banten di Jakarta, 7 November 2024. Antara/Galih Pradipta
Perbesar
Andra Soni (kiri), Achmad Dimyati Natakusumah, Airin Rachmi Diany, dan Ade Sumardi (kanan) dalam debat pemilihan Gubernur Banten di Jakarta, 7 November 2024. Antara/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Sejumlah koordinator kecamatan tim Airin-Ade tidak leluasa menemui masyarakat karena intimidasi aparat hukum.

  • Dua hari sebelum masa tenang, Kejaksaan Tinggi Banten memanggil suami Airin, Chaeri Wardana alias Wawan.

  • Megawati Soekarnoputri menyebutkan ada pihak yang menggunakan kekuatan negara menghalalkan segala cara.

ASEP Rahmatullah disergap kabar buruk begitu tiba di Hotel Horison Ultima Ratu di Serang, Banten, untuk melihat hasil hitung cepat pemilihan gubernur provinsi itu pada Rabu siang, 27 November 2024. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Banten itu menerima berita bahwa pasangan calon Gubernur Banten nomor urut 1, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, yang diusung partainya, tertinggal jauh dari lawannya, Andra Soni-Dimyati Natakusumah. 

Di layar yang terpampang di ruangan hotel, tempat menonton bareng hasil hitung cepat, hasil sigi lembaga survei Charta Politika menunjukkan kekalahan Airin-Ade. Tak lama, telepon seluler Asep tak henti berbunyi. “Banyak yang bertanya, kok bisa hasilnya begini?” kata Sekretaris Tim Pemenangan Airin-Ade itu di Serang pada Jumat, 29 November 2024. 

Airin-Ade kalah telak oleh Andra-Dimyati dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Hasil akhir hitung cepat dari Charta Politika mencatat Andra-Dimyati yang diusung Partai Gerindra dan delapan partai politik lain unggul dengan suara 57,52 persen, sedangkan Airin-Ade hanya meraih 42,48 persen. Angka ini tak mencerminkan hasil survei sebelum hari pencoblosan yang menunjukkan keunggulan elektabilitas Airin. Lembaga Survei Indonesia pada Agustus 2024, misalnya, memperlihatkan elektabilitas Airin mencapai 77 persen.

Menurut Asep, hingga seminggu sebelum hari pencoblosan, survei internal pun masih mencatat elektabilitas pasangan dari Partai Golkar-PDIP itu di kisaran 70 persen. “Makanya hasil hitung cepat ini buat kami anomali,” ujar Asep.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Erwan Hermawan, Nandito Putra, Annisa Febiola, dan Jamal Abdun Nashr dari Semarang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "‘Partai Cokelat’ Penakluk Banteng"

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus