Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Kunci Kemenangan Pramono Anung di Pilkada Jakarta: Anak Abah dan Jakmania

Terbelahnya suara PKS menjadi salah satu faktor kemenangan Pramono dan Rano. Mesin partai pendukung Ridwan Kamil ditengarai tak bergerak.

1 Desember 2024 | 08.30 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Pramono Anung dan Rano Karno menghadiri Apel Siaga dan Rapat Akbar Warga Kawal TPS di Jakarta, 21 November 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Pramono Anung dan Rano Karno menghadiri Apel Siaga dan Rapat Akbar Warga Kawal TPS di Jakarta, 21 November 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Suara pendukung Anies Baswedan menjadi salah satu kunci kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam pemilihan Gubernur Jakarta.

  • Pemilih PKB dan NasDem yang menyokong Ridwan Kamil pun lebih banyak memilih Pramono ketimbang Ridwan.

  • Dukungan Prabowo Subianto terhadap Ridwan Kamil di Jakarta tak begitu berpengaruh.

MESKI sudah menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera selama 25 tahun, Irlan Alarancia memutuskan memilih calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, di bilik suara pada 27 November 2024. Irlan kecewa karena PKS tak jadi mengusung Anies Rasyid Baswedan

Kekecewaan pendiri Jakmania Garis Keras—salah satu elemen The Jakmania, suporter Persija Jakarta—itu makin menjadi lantaran PKS mendukung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Irlan menuding koalisi partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itulah yang menjegal langkah Anies maju dalam pemilihan. “Saya harus melawan dengan cara memilih Pramono,” katanya pada Kamis, 28 November 2024.

Irlan sempat bertekad mencoblos gambar semua calon ketika Anies tak jadi diusung PDIP. Belakangan niat itu berubah karena dia khawatir Ridwan Kamil bakal memenangi pemilihan. Ia kemudian mengajak orang-orang yang dikenalnya untuk memilih Pramono Anung-Rano Karno meskipun belum pernah bertemu.

Nuraeni, warga Rawasari, Jakarta Pusat, juga mengurungkan niat memilih calon gubernur yang diusung PKS sejak partai itu batal menyorongkan Anies. Perempuan 40 tahun itu lantas bertekad akan mencoblos gambar calon Gubernur Jakarta mana pun yang didukung Anies. 

Nuraeni menjadi Anak Abah—sebutan untuk pendukung Anies—sejak pemilihan Gubernur Jakarta pada 2017. Bahkan Nuraeni memilih PKS dalam pemilihan legislatif Februari lalu karena partai tersebut menyokong Anies dalam pemilihan presiden 2024. Setelah Anies mendeklarasikan dukungannya kepada Pramono-Rano pada Kamis, 21 November 2024, Nuraeni pun tak ragu memilih pasangan itu di bilik suara. “Saya pilih mereka karena Anies,” ujar Nuraeni pada Jumat, 29 November 2024. 

Suara dari Anak Abah seperti Irlan dan Nuraeni menjadi salah satu kunci kemenangan Pramono dan Rano dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Berdasarkan hitung cepat Lembaga Survei Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Charta Politika Indonesia, suara pasangan nomor urut tiga itu di atas 50 persen. Sejumlah lembaga survei lain menyatakan Pramono mengungguli lawannya meski perolehan suaranya kurang dari 50 persen.

Adapun menurut Pramono Anung, berdasarkan penghitungan timnya yang mengacu pada formulir model C hasil pilkada, ia dan Rano memenangi pemilihan dalam satu putaran dengan 2.183.577 suara atau 50,07 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil memperoleh 1.718.408 suara atau 39,40 persen dan sisanya milik Dharma Pongrekun.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana dan Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Berkat Anak Abah hingga The Jak"

Erwan hernawan

Erwan hernawan

Menjadi jurnalis di Tempo sejak 2013. Kini bertugas di Desk investigasi majalah Tempo dan meliput isu korupsi lingkungan, pangan, hingga tambang. Fellow beberapa program liputan, termasuk Rainforest Journalism Fund dari Pulitzer Center. Lulusan IPB University.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus