Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kunci Kemenangan Pramono Anung di Pilkada Jakarta: Anak Abah dan Jakmania

Terbelahnya suara PKS menjadi salah satu faktor kemenangan Pramono dan Rano. Mesin partai pendukung Ridwan Kamil ditengarai tak bergerak.

1 Desember 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Suara pendukung Anies Baswedan menjadi salah satu kunci kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam pemilihan Gubernur Jakarta.

  • Pemilih PKB dan NasDem yang menyokong Ridwan Kamil pun lebih banyak memilih Pramono ketimbang Ridwan.

  • Dukungan Prabowo Subianto terhadap Ridwan Kamil di Jakarta tak begitu berpengaruh.

MESKI sudah menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera selama 25 tahun, Irlan Alarancia memutuskan memilih calon Gubernur Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, di bilik suara pada 27 November 2024. Irlan kecewa karena PKS tak jadi mengusung Anies Rasyid Baswedan

Kekecewaan pendiri Jakmania Garis Keras—salah satu elemen The Jakmania, suporter Persija Jakarta—itu makin menjadi lantaran PKS mendukung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Irlan menuding koalisi partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itulah yang menjegal langkah Anies maju dalam pemilihan. “Saya harus melawan dengan cara memilih Pramono,” katanya pada Kamis, 28 November 2024.

Irlan sempat bertekad mencoblos gambar semua calon ketika Anies tak jadi diusung PDIP. Belakangan niat itu berubah karena dia khawatir Ridwan Kamil bakal memenangi pemilihan. Ia kemudian mengajak orang-orang yang dikenalnya untuk memilih Pramono Anung-Rano Karno meskipun belum pernah bertemu.

Nuraeni, warga Rawasari, Jakarta Pusat, juga mengurungkan niat memilih calon gubernur yang diusung PKS sejak partai itu batal menyorongkan Anies. Perempuan 40 tahun itu lantas bertekad akan mencoblos gambar calon Gubernur Jakarta mana pun yang didukung Anies. 

Nuraeni menjadi Anak Abah—sebutan untuk pendukung Anies—sejak pemilihan Gubernur Jakarta pada 2017. Bahkan Nuraeni memilih PKS dalam pemilihan legislatif Februari lalu karena partai tersebut menyokong Anies dalam pemilihan presiden 2024. Setelah Anies mendeklarasikan dukungannya kepada Pramono-Rano pada Kamis, 21 November 2024, Nuraeni pun tak ragu memilih pasangan itu di bilik suara. “Saya pilih mereka karena Anies,” ujar Nuraeni pada Jumat, 29 November 2024. 

Suara dari Anak Abah seperti Irlan dan Nuraeni menjadi salah satu kunci kemenangan Pramono dan Rano dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Berdasarkan hitung cepat Lembaga Survei Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Charta Politika Indonesia, suara pasangan nomor urut tiga itu di atas 50 persen. Sejumlah lembaga survei lain menyatakan Pramono mengungguli lawannya meski perolehan suaranya kurang dari 50 persen.

Adapun menurut Pramono Anung, berdasarkan penghitungan timnya yang mengacu pada formulir model C hasil pilkada, ia dan Rano memenangi pemilihan dalam satu putaran dengan 2.183.577 suara atau 50,07 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil memperoleh 1.718.408 suara atau 39,40 persen dan sisanya milik Dharma Pongrekun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani mengatakan, berdasarkan data exit poll lembaganya, sebanyak 55 persen pemilih Anies dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2017 dan 57 persen Anak Abah pada pemilihan presiden 2024 mencoblos. Total responden sebanyak 600 orang yang ditanya di luar bilik suara begitu selesai mencoblos. 

Sementara itu, pemilih Anies dalam pemilihan presiden lalu yang memilih Ridwan dan Suswono hanya 34 persen. Padahal Ridwan dan Suswono disokong oleh PKS, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem. Ketiga partai tersebut mengusung Anies pada pemilihan presiden. 

Terbelahnya pemilih PKS juga menjadi salah satu faktor kemenangan Pramono. Deni Irvani mengatakan pemilih PKS pada Pemilihan Umum 2024 yang memilih Ridwan dan Suswono sebanyak 49 persen. Sebaliknya, mereka yang memilih Pramono dan Rano mencapai 46 persen. “Biasanya pemilih PKS solid mendukung calon dari partainya,” tutur Deni pada Kamis, 28 November 2024. 

Menurut Deni, suara PKS bagi Pramono besar karena banyak pemilih mereka yang juga Anak Abah. Banyaknya pemilih PKS yang memilih Pramono, kata Deni, merupakan bentuk protes atas keputusan pimpinan PKS yang meninggalkan Anies. “Batal mendukung Anies meski sudah deklarasi,” ucapnya. 

Politikus PKS, Mardani Ali Sera, tak memungkiri jika kemenangan Pramono versi hitung cepat disebut berkat efek Anies Baswedan. “Anies punya efek kuat, itu fakta. Tapi PKS harus maju dan tumbuh,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024. 

Pemilih PKB dan NasDem yang menyokong Ridwan Kamil pun lebih banyak memilih Pramono ketimbang Ridwan. Dalam exit poll SMRC, Pramono dipilih 57 persen pemilih PKB dan NasDem. Adapun pemilih kedua partai tersebut yang memilih Ridwan Kamil berturut-turut 27 dan 35 persen. 

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan menyebutkan dua faktor penyebab pemilih PKS, PKB, dan NasDem malah memilih Pramono Anung, bukan Ridwan Kamil. Pertama, efek Anies Baswedan yang mendukung Pramono. Kedua, pemilih di Jakarta lebih rasional dan independen.  

Dua petinggi NasDem menuturkan, partainya tak menggerakkan mesin partai karena luka masa lalu. NasDem merogoh puluhan miliar rupiah untuk mencalonkan Ridwan Kamil dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Namun, setelah Ridwan menang, para petinggi NasDem malah kesulitan berkomunikasi dengan dia. 

PKB tak jauh berbeda. Tiga politikus PKB menuturkan, partai mereka tak maksimal memenangkan Ridwan karena minimnya logistik. Walau begitu, Ketua PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas menyangkal informasi tersebut. “Kami turun ke lapangan untuk memenangkan Ridwan, kok,” tuturnya pada Jumat, 29 November 2024. Ketua NasDem Jakarta Wibi Andrino menyatakan NasDem juga solid mendukung Ridwan.  

Pemilih PAN pada Pemilu 2024 juga banyak yang memilih Pramono Anung. Menurut data exit poll SMRC, sebanyak 55 persen pemilih PAN menusuk gambar Pramono dan Rano di bilik suara. Di kubu Pramono beredar kabar bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebenarnya lebih nyaman dengan Pramono. Tapi Zulkifli membantah jika dia disebut mendukung koleganya di kabinet Joko Widodo itu. “Dukungan saya untuk Ridwan Kamil,” katanya.  

Pramono memenangi laga juga berkat upayanya mendekati organisasi kedaerahan. Dia berhasil mendapatkan dukungan dari organisasi Betawi, seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) dan Forum Betawi Rempug (FBR). Juga dari tokoh Betawi: Fauzi Bowo alias Foke, mantan Gubernur Jakarta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramono Anung didampingi Guruh Tirta Lunggana (dua dari kiri) saat menghadiri acara relawan di Tanah Abang, Jakarta, 3 November 2024. Tempo/Ilham Balindra

Ketua Forkabi Abdul Ghoni mengatakan baru kali ini Forkabi dan FBR bersatu mendukung satu calon gubernur. Tim Forkabi paling banyak menggarap Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu basis warga Betawi. Selain mengkampanyekan Pramono, Forkabi bersama organisasi Betawi lain membentuk satuan tugas anti-politik uang untuk menangkal kecurangan. 

Berdasarkan exit poll SMRC, orang Betawi yang memilih Pramono Anung dan Rano Karno sebanyak 54 persen. Sebaliknya, mereka yang mencoblos gambar Ridwan Kamil hanya 36 persen. Pramono juga dipilih 53 persen orang Jawa. Dari sisi etnis, Ridwan paling banyak dipilih orang Sunda dengan angka 48 persen. 

Pramono dan Rano juga mendekati ulama dan santri. Forum Ulama Santri Indonesia mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan nomor urut tiga itu pada 11 November 2024. Hasilnya tecermin dalam exit poll SMRC. Pramono dipilih 52 persen pemilih Islam. Ia juga dipilih 51 persen pemilih Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.  

Dukungan Prabowo Subianto terhadap Ridwan Kamil di Jakarta tak begitu berpengaruh. Sebabnya, kata Deni Irvani, perolehan suara Prabowo pada pemilihan presiden 2024 yang mencapai 41,7 persen, terpaut tipis dari Anies Baswedan yang meraih 41,07 persen. Karena itu, dukungan Prabowo kepada Ridwan dapat diimbangi oleh testimoni Anies kepada Pramono. “Bagaimana dengan pemilih Ganjar Pranowo? Mereka solid ke Pramono,” ucap Deni.  

Kunci kemenangan Pramono juga ada di The Jakmania. Djayadi Hanan dari Lembaga Survei Indonesia mengatakan pendukung Persija Jakarta di Jakarta sebesar 23 persen dari 8,2 juta pemilih dalam daftar pemilih tetap. “Mayoritas dari mereka tidak memilih Ridwan Kamil, tapi Pramono,” ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana dan Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Berkat Anak Abah hingga The Jak"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus