Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Gubernur Emil: UIII Bisa Menggeser Peradaban Islam ke Indonesia

Kang Emil usul agar kampus ini juga hanya menjadi tempat berkumpulnya umat atau menjadi tempat kegiatan keagamaan. Dengan begitu, kampus ini tidak hanya menjadi "menara gading" namun juga tempat umat berinteraksi.

10 Oktober 2018 | 12.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) oleh Pemerintah Pusat di Kota Depok, akan membuat peradaban Islam dan ilmunya bergeser dari Timur Tengah ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya sangat senang eksistensi universitas (UIII) ini,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai bertemu Ketua Pembangunan Kampus UIII, Komarudin Hidayat di Gedung Sate Bandung, Selasa 9 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kang Emil usul agar kampus ini juga hanya menjadi tempat berkumpulnya umat atau menjadi tempat kegiatan keagamaan. Dengan begitu, kampus ini tidak hanya menjadi "menara gading" namun juga tempat umat berinteraksi.

Terkait pembebasan lahan untuk pembangunan kampus yang masih terkendala hunian liar,Kang Emil berjanji akan turut memecahkannya. "Saya memberikan dukungan berupa memaksimalkan pembebasan lahannya,” katanya.

Gubernur pun menyetujui pembentukan Tim Terpadu yang bertugas membebaskan lahan. "Saya sudah tandatangan tim khusus untuk membereskan masalah itu,"  ujarnya.

Menurut Ketua Pembangunan Kampus UIII Komarudin Hidayat, tim terpadu  bertugas  membebaskan lahan seluas 143 hektar yang sebagian masih dihuni penghuni liar. "Tim terpadu ini kerjanya mengidentifikasi siapa saja orang yang tinggal di situ dan siapa mereka yang nggak berhak," jelas Komarudin.

Kampus UIII akan dibangun dengan konsep green campus, dimana 30 persen lahan akan diisi bangunan dan 70 lainya lainnya lahan hijau untuk perlindungan flora dan fauna, sehingga menjadi tempat rekreasi bagi warga kampus dan warga sekitarnya.

Kampus ini akan memiliki tujuh fakultas, yaitu: Fakultas Kajian Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Humaniora, Fakultas Ekonomi Islam, Fakultas Science dan Teknologi, Fakultas Pendidikan, serta Fakultas Arsitektur dan Seni. Tahun pertama UIII akan membuka tiga program studi, yaitu Islamic Studies, Political Science, dan Education.

Pembangunan Kampus UIII sudah dicanangkan Presiden Jokowi sejak dua tahun lalu melalui Perpres Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia.

Komarudin Hidayat juga mengatakan, Indonesia menjadi salah satu alternatif dan model bagi perkembangan Islam di dunia. Terlebih selama ini barat selalu mempersepsikan Islam adalah Timur Tengah.

Selain itu, tambah Komarudin, Indonesia mempunyai pengalaman panjang tentang Islam dan demokrasi. Indonesia telah mengenal demokrasi sejak dulu, sehingga dikenal apa yang disebut musyawarah, gotong royong, serta partisipasi aktif langsung masyarakat dalam pembangunan.

"Makanya demokrasi dan Islam Indonesia itu punya akar sejarah yang kuat yang belum banyak di-explore, dipelajari, dan dikenalkan pada dunia barat," ujar dia. (*)

Rifwan Hendri

Rifwan Hendri

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus