Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemandirian Pakan Dorong Keberhasilan Budi Daya Perikanan

Para peneliti menilai pemanfaatan pakan ikan mandiri mampu menekan biaya produksi, khususnya di daerah terpencil.

18 Juni 2021 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Bincang Bahari dengan tema "Bedah Buku Pengembangan Industri Perikanan Budidaya Pakan Lokal Kemandirian Pakan" melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (18/6)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan pakan ikan menjadi faktor dominan keberhasilan budi daya perikanan. Pemerintah pun telah menetapkan target produksi perikanan budi daya Nasional pada 2024 sekitar 22,65 juta ton dengan 41,5 persen merupakan ikan dan udang yang memerlukan pakan sebanyak 12-13 juta ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebutuhan pakan dalam kegiatan budi daya, khususnya pada kegiatan pembesaran cukup banyak. "Kontribusi biaya pakan dapat mencapai 40-89 persen, bergantung jenis komoditas budi daya dan tingkat teknologinya," kata Peneliti Balai Riset Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros, Usman dalam webinar Bincang Bahari Bedah Buku "Pengembangan Industri Perikanan Budidaya Berbahan Baku Pakan Lokal Menuju Kemandirian Pakan", Jumat, 18 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yang menjadi persoalan adalah banyaknya produsen pakan komersial menggunakan bahan baku impor, bahkan Indonesia juga mengimpor pakan ikan dan udang “Pembudidaya ikan level kecil, menganggap harga pakan pabrikan cukup mahal, menjadi faktor penghambat perkembangan usaha karena margin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat kecil,” katanya.

Untuk menjawab persoalan itu, pembuatan pakan mandiri berbahan baku lokal menjadi fokus penting saat ini. Pemanfaatan bahan baku lokal untuk pengembangan pakan mandiri dapat menekan harga pakan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya ikan di daerah terpencil.  Menurut Usman, bahan baku lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan sangat melimpah, baik hewani maupun nabati.

Penulis buku lainnya, Mas Tri Djoko, mengingatkan pakan mandiri yang dibuat di daerah juga harus memperhatikan kualitas, memenuhi kebutuhan pembudidaya, dan  tentu dengan harga yang ekonomis.

"Harus yakin bahwa pakan yang dibuat mempunyai harga yang kompetitif, menjadi alternatif tepung ikan, dan mengoptimalkan pakan alami dalam sistem budi daya," kata peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan Bogor  ini. Dia menambahkan, lebih dari 60 persen dari produksi perikanan budi daya adalah berasal dari air tawar.

Adapun peneliti Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol, I Nyoman Adiasmara Giri, menyampaikan saat ini pembudiyaan ikan laut masih terbatas. Beberapa yang sudah dibudidayakan, yakni ikan kerapu, kakap, lobster, dan kerang abalone.

“Sebagian besar termasuk ikan kelompok karnivora. Secara nutrisi kebutuhan protein jauh lebih tinggi dibanding ikan herbivora. Ini kunci dan menjadi perhatian dalam formulasi pembuatan pakan ikan untuk budi daya jenis ikan laut,” ujarnya.

Selain  harga pakan yang harus ditekan, kata Giri, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah manajemen pengelolaan produksi pakan ikan. Hal itu meliputi peta bahan baku pakan, standardisasi kualitas bahan baku, upaya meningkatkan kualitas  bahan baku, pengendalian mutu, dan produksi berkelanjutan. Dengan demikian, beban biaya dari faktor pakan lebih ringan bagi kalangan pembudidaya.

Buku "Pengembangan Industri Perikanan Budidaya Berbahan Baku Pakan Lokal Menuju Kemandirian Pakan" menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, formulasi pakan, informasi bahan baku lokal untuk pakan mandiri, dan strategi pengembangan pakan mandiri untuk berbagai jenis ikan.

Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono juga mengajak para pembudidaya milenial berpikir kreatif dan berinovasi menghadirkan pakan alternatif yang dapat membantu para pembudidaya lainnya untuk memenuhi kebutuhan pakan.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus