Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — Kertas merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam industri percetakan. Ternyata, pemilihan kertas dapat mempengaruhi kualitas cetakan. Salah satunya dapat dilihat dari komposisi warna yang tercetak pada kertas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap cetakan mempunyai standardisasi tersendiri, misalnya cetakan buku bacaan, buku pelajaran, koran maupun majalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk buku pelajaran, spesifikasi tertentu sesuai Kepmendikbud Nomor 93 Tahun 2018 Tentang Spesifikasi dan Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Dalam keputusan ini, harga eceran tertinggi buku teks pelajaran kurikulum 2013 pendidikan dasar dan pendidikan menengah ditetapkan berdasarkan bahan kertas yang digunakan dengan sampul 210 gram per meter persegi, kertas isi berupa HVS 65 gram per meter persegi dengan kecerahan 60 persen hingga 75 persen. Pemerintah juga menetapkan finishing kulit menggunakan teknik varnish glossy.
Terkait hal tersebut, pemerhati kertas, Unen Aji, mengatakan biasanya perusahaan mempunyai standardisasi untuk percetakan. Namun, yang paling utama dalam percetakan kertas yang harus diperhatikan adalah smoothless (kelembutan), gloss (kekilapan), kop size, warna, dan brightness (kecerahan).
Menurutnya, saat ini untuk kualitas buku pelajaran masih sesuai standar, tetapi juga harus diperhatikan tingkat smoothless, kecerahan, gloss, warna serta tinta.
"Pemakaian tinta juga kalau tidak disesuaikan dengan kertas tidak akan tahan lama. Tergantung kualitas kertas yang dicetak," ujar Unen.
Menurutnya, setiap perusahaan mempunyai standardisasi percetakan, namun bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen. Untuk buku pelajaran biasanya penggunaan kertas HVS 70 gram.
"Termasuk kualitas tinta. Tinta ada ukurannya. Kalau tintanya bagus bisa tahan lama hingga tahunan," katanya.
Pemerhati kertas lainnya, Dartono, mengungkapkan pemilihan kertas untuk publikasi harus sesuai spesifikasi. Terutama dalam hal berat dan ketebalan. Penting buat suatu kertas memiliki tebal dan berat yang sama karena akan berpengaruh terhadap pengalihan tinta akibat penggunaan tekanan cetak.
Kualitas kertas dan tinta akan mempengaruhi hasil cetakan. Menurutnya, semakin kasar dan terbuka permukaan kertas, maka semakin banyak atau semakin mudah menyerap tinta.
"Harus juga dilihat bahan baku kertasnya. Kalau kertasnya tipis akan tembus. Pastinya hasilnya tidak bagus. Harus disesuaikan dengan ukuran kertas," ucapnya.
Pria yang biasa dipanggil Tono ini menyontohkan cetakan untuk lembar kerja siswa (LKS). Kualitas kertas yang baik untuk LKS maupun kebutuhan sekolah biasanya memakai kertas HVS ukuran 70 atau 80 gram. "Kertas HVS lebih terang dibanding kertas buram, kertas buram tidak enak dilihat dan hasil cetakannya pun terkadang buyar," ujarnya.
Untuk meningkatkan kualitas hasil cetak juga perlu memerhatikan karakter jenis kertas itu sendiri. Misalnya, untuk mencetak gambar dengan resolusi tinggi, tidak bisa menggunakan jenis kertas dengan karakteristik yang tipis dan permukaan kasar karena nantinya hasil cetak anda tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Dengan mengetahui karakteristiknya bisa mendapatkan kualitas hasil cetak yang bagus dan meminimalisasi biaya pengeluaran," katanya menjelaskan.
Karakter jenis kertas seperti dimensi panjang, lebar, tebal, kerataan permukaan, dan kecocokan kertas dengan tinta yang digunakan adalah hal yang harus diperhatikan.
"Karena setiap hasil desain yang ingin dicetak dan hasil yang diinginkan harus cocok. Jika tidak, hasil cetak yang tak sesuai harapan. Kasihan pembaca kalau sudah membeli buku namun tidak bisa menikmatinya secara maksimal," ujar Tono. (*)