Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masinton Optimistis MAMA Bawa Perubahan untuk Tapanuli Tengah

Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, mengatakan, pemilihan kepala daerah yang digelar serentak pada 27 November 2024 merupakan tonggak awal perubahan menuju Tapanuli Tengah baru naik kelas.

30 Oktober 2024 | 19.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Masinton-Mahmud (MAMA) saat melaksanakan kampanye safari bersama para pendukungnya di Kecamatan Sorkam Barat pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Dok. Pribadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, mengatakan, pemilihan kepala daerah yang digelar serentak pada 27 November 2024 merupakan tonggak awal perubahan menuju Tapanuli Tengah baru naik kelas. “Jika Masinton-Mahmud (MAMA) menang, akan menjadi tonggak awal pemerintahan daerah yang baik, transparan, akuntabel, bebas korupsi dan anti pungli,” kata Masinton kepada masyarakat Kecamatan Sorkam Barat, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masinton menjelaskan, selama kampanye dan blusukan keluar masuk desa, dirinya merasakan getaran, suara hati dan keinginan masyarakat Tapanuli Tengah, bahwa semuanya menginginkan perubahan. Menurut dia, perubahan tidak datang begitu saja turun dari langit.

"Perubahan itu harus diperjuangkan. Dan semangat perubahan ini harus menjadi kekuatan untuk memenangkan suara rakyat pada 27 November nanti. Siap Bapak-Ibu ya," ujar Masinton.

Mansinton menegaskan, MAMA punya komitmen menghadirkan pemerintahan yang adil untuk semua masyarakat Tapanuli Tengah dan akan membuka selubung ‘Katak dalam Tempurung’ mewujudkan Tapteng Naik Kelas. Menurut dia, bersama MAMA, Tapteng akan menjadi lebih baik dan maju dibanding kabupaten lainnya di Sumatra Utara. 

Sebab, anggaran daerahnya akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. “Siap memenangkan MAMA? Siap menang telak di Pilkada 27 November 2024? Siap memperjuangkan perubahan bersama MAMA?,” tanya Masinton, yang dijawab, "siap," secara kompak oleh warga yang hadir.

Masinton mengaku, sudah memotret kondisi Tapanuli Tengah. Secara umum, masih banyak persoalan kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi di antaranya, layanan pendidikan, distribusi air bersih, kesehatan, pertanian, perikanan, hingga infrastruktur jalan.

Ditemukan juga infrastruktur jalan dan irigasi yang buruk. Juga persoalan banjir, ketiadaan jaringan air bersih ke rumah warga. Serta keluhan soal distribusi pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

Jika masyarakat memberi mandat dan Tuhan Yang Maha Kuasa merestui, MAMA akan menghadirkan pemerintahan yang melayani semua masyarakat, membangun Tapteng adil untuk semua, lestari dan berkeadaban. Mansiton mengatakan, MAMA akan adil untuk masyarakat petani, adil untuk ibu-ibu pedagang UMKM, adil untuk anak-anak muda, adil untuk nelayan, dan adil untuk semua lapisan masyarakat.

“Akses jalan yang belum diaspal, kami upayakan agar bisa diaspal. Kalau jalannya belum tembus, ke depan kami upayakan agar itu tembus,” kata Masinton.

Untuk jaringan air bersih, akan disiapkan infrastruktur pipa distribusi agar rumah-rumah warga bisa mendapatkan air bersih. “Untuk petani, nanti kita siapkan tenaga penyuluh pertanian di setiap desa, tugasnya mendampingi dan melatih kelompok tani agar hasilnya meningkat,” ujarnya.

MAMA juga akan menghadirkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Dapil 3 untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. “Kalau ada warga yang sakit, tidak harus dibawa berobat ke RSUD Pandan. Kemudian, di setiap kecamatan akan ada Puskesmas dengan fasilitas rawat inap," ujar Masinton.

MAMA juga akan menumbuhkan UMKM dan industri rumah tangga, serta pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu yang suaminya melaut. Juga generasi penerus bangsa harus tumbuh dengan kreativitas, keceriaan, dan semangat mudanya.

“Akan kita fasilitasi, kalau senang seni, disiapkan sanggar-sanggar, sehingga anak-anak muda bisa mengekspresikan bakatnya. Kalau senang olahraga sepak bola, kita siapkan fasilitas sepak bola mini tapi berstandar internasional,” ujarnya.

Masinton menegaskan, semua itu dapat terwujud jika pemerintahnya tidak korupsi, sehingga anggaran daerah bisa digunakan untuk membangun fasilitas buat masyarakat. “Kalau pemimpin yang berpikir tentang masyarakat. Meski anggarannya kurang, dia akan upayakan bagaimana cara yang terbaik untuk membangun daerah dan kepentingan masyarakatnya". (*)

Afrilia Suryanis

Afrilia Suryanis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus