Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mencari Sinyal Internet di Pantai

Kondisi sulit sinyal di kampung paling barat Pulau Rote diakui Kepala Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Ferdi Boboy. 

10 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa SMK Negeri 1 Rote Barat, Merlin (kanan), bersama kakaknya di dekat tower Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Desa Mbueain, Rote Barat, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 7 Desember 2023. TEMPO/ Nita Dian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merlin, mendatangi pantai sepulang sekolah saban hari. Dia ke pantai bukan untuk berenang atau bersantai menikmati keindahan laut. Siswi Kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Rote Barat datang ke pantai untuk belajar. “Saya mencari sinyal internet di pantai untuk mengerjakan tugas dan bahan pelajaran,” ujarnya, Kamis, 7 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya, Merlin ditemani kakaknya, Astrid, mencari bahan pelajaran sekolah dari internet di pantai. Akses internet di pantai lumayan bagus dibandingkan di desa. Merlin dan Astrid menghabiskan waktu selama empat jam untuk mengerjakan soal-soal. “Kadang sinyalnya ada, kadang hilang dan kemudian timbul lagi,” ucap Merlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut kakak-adik ini, sinyal internet di tempat tinggalnya Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, sempat lancar pada saat BTS yang dibangun BAKTI Kominfo baru beroperasi. “Tapi tidak lama, sinyal hilang dan tidak ada lagi akses internet sampai sekarang,” kata Merlin. 

Kondisi sulit sinyal di kampung paling barat Pulau Rote diakui Kepala Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Ferdi Boboy. Dia menuturkan akses internet sempat lancar selama sebulan sebelum kasus BTS muncul. “Setelah kasus muncul, sinyal hilang dan sudah enam bulan tidak berfungsi,” kata Ferdi. 

Ferdi sudah mengajukan perbaikan ke BAKTI melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rote. “Tapi sampai saat ini belum ada perbaikan,” ujarnya. 

Tidak hanya BTS, VSAT di Kantor Desa yang diberikan melalui program BAKTI Aksi juga tidak berfungsi optimal. Tim Info Tempo sempat mencoba mengakses jaringan wifi di kantor desa, hasilnya nihil, tidak ada akses internet. “Sudah lama seperti itu, kadang ada sinyal, kadang tidak,” ucap Ferdi. 

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rote Ndao, Maraden Patola, mengatakan 26 persen wilayah Rote belum tersambung akses internet atau blank spot. Dia mencatat pemerintah melalui BAKTI membangun sebanyak 21 BTS dan akses internet di 80 titik. “Tapi sebagian besar tidak berfungsi pasca kasus BTS. Kami sudah meminta untuk segera diaktifkan, tapi sampai sekarang belum on air,” ujarnya. (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus