Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadi Apriliawan adalah seorang pemuda yang lahir dari keluarga peternak di sebuah desa di Banyuwangi. Keadaan ini membuatnya paham akan berbagai seluk beluk peternakan sekaligus masalah yang dihadapi, khususnya dalam beternak sapi perah. Salah satu masalah klasik yang seringkali menjadi tantangan para peternak sapi perah adalah kualitas susu perah yang dihasilkan.
Permasalahan kualitas susu perahan memang menjadi hal yang cukup dilematis bagi para peternak. Hasil susu perahan hanya memiliki waktu kurang lebih 5 jam saja hingga akhirnya basi dan tak layak konsumsi. Oleh karena itu, biasanya solusi paling sederhana yang dilakukan adalah dengan memanaskan susu tersebut. Namun, proses ini tidak efektif karena kandungan protein dan gizi dalam susu justru akan berkurang. Memang ada teknologi pasteurisasi untuk mensterilkan susu yang baru saja diperah, tetapi alat ini sangatlah mahal bagi para peternak yang umumnya tinggal di pedesaan.
Kualitas susu ini adalah hal yang penting terkait penghasilan yang didapatkan oleh para peternak. Harga susu yang dijual dirasa tak sebanding dengan berbagai biaya yang dikeluarkan untuk pakan sapi serta perawatannya. Rasa prihatin yang dirasa oleh orang tuanya mengenai masalah kualitas susu inilah yang menggerakkan Hadi untuk mencari solusi pasteurisasi sehat dan terjangkau hingga berkuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Akhirnya, Hadi berhasil mendapatkan solusi pengawetan susu perah dengan metode kejut listrik. Bahkan, salah satu peraih Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2015 ini juga sukses menciptakan sebuah alat kejut listrik bertegangan tinggi (50.000 Volt) yang mampu mengawetkan susu hingga tujuh hari. Alat yang dinamakan Laban Elektrik ini sudah mendapat sertifikasi standar nasional dan mampu membunuh mikroorganisme yang menyebabkan susu rusak tanpa mengurangi kualitas susu tersebut.
Tidak berhenti sampai di situ, kini melalui CV Inovasiana Anak Negeri yang ia bentuk, Hadi menjual dan menyebarkan karyanya ini kepada para peternak sapi perah di Kota Malang, tempatnya tinggal. Keberadaan alat ini tidak hanya membantu para peternak mendapatkan susu perah dengan kandungan gizi yang tetap terjaga, namun juga meningkatkan penghasilan mereka.
Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .
BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini