Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pemulihan ekonomi dapat dilakukan oleh berbagai sektor, termasuk pertanian maupun industri ekonomi kreatif. Setelah pangan lokal berhasil menembus dan memenuhi kebutuhan pasar perhotelan, lewat inisiasi Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan hotel-hotel dibawah Accor Group, produk cokelat dalam negeri kini berhasil menembus pasar perhotelan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 dunia, dengan potensi pertaniannya yang cukup besar. "Kita punya 27 ribu pulau, masyarakat kita hampir 280 juta jiwa, ini bagian dari upaya kita bersama dalam mendekatkan UMKM Pertanian pada kebutuhan global," kata Syahrul saat menghadiri dan membuka acara Exhibition Accor: City of All di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan potensi besar tersebut, Syahrul melanjutkan, tidak akan mungkin bagi pertanian Indonesia untuk dapat terus kuat dan bertumbuh tanpa upaya bersama antara pemerintah pusat, daerah, industri maupun sektor swasta. "Ini merupayakan bagian dari upaya kita untuk mengkanalisasi berbagai potensi yang ada di Indonesia, pertanian kita membutuhkan ruang ruang untuk bisa berakselerasi lebih kuat dan masif, dan ini membutuhkan tangan-tangan kita semua," ujar Syahrul.
Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Indonesia & Malaysia, Adi Satria, mengatakan, pihaknya bersama Kementan terus berkomitmen dalam memperluas upaya hilirisasi dari produk-produk pertanian dalam negeri.
“Dengan Kementan kita sudah banyak melakukan kerjasama dimulai dengan Ditjen Tanaman Pangan, kita melakukan kerjasama pertama kali waktu itu di Bandung, menggunakan berbagai macam produk pangan lokal, kita lanjutkan di Yogyakarta dengan petani petani singkong yang di Jawa Tengah dan sekitarnya, sekarang kita lanjutkan dengan kopi, cokelat, teh, dan produk produk lainnya dari perkebunan, jadi ini akan terus kita kembangkan," ujarnya.
Ia berharap kerjasama ini tidak hanya berdampak positif pada pembangunan sektor pertanian di Indonesia, tetapi juga memberi dampak baik dan kontribusi positif terhadap pembangunan pariwisata dalam negeri. “Dengan menggunakan produk-produk Indonesia, kami harapkan pada saat yang bersamaan, kerjasama ini juga turut membantu pariwisata yang ada di Indonesia, dengan menggunakan ekosistem dan produk di Indonesia yang bisa kita kembangkan menjadikan produk yang ada di hotel," kata Adi.
Dalam acara ini juga juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Movenpick Hotel Surabaya City dengan sejumlah Kelompok Tani dan UMKM Cokelat yang berada di Jawa Timur seperti Glen Choco atau Doesoen Kakao (Banyuwangi), Vicco Java Heritage (Jember), Madcho (Madiun), Tigco (Trenggalek), Moodco Fine Chocolate (Batu), Cokelat Majapahit (Mojokerto), Korte (Surabaya). “Jadi ini kita coba dulu di Jawa Timur, karena kita mempunyai beberapa hotel juga di Jawa Timur, dan nanti kita akan perluas ke daerah lain seperti biasa," kata Adi. (*)