Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MPR Bedah Buku Karya Fadel Muhamad

Agar keberlangsungan menyiapkan SDM generasi muda Gorontalo berjalan berkelanjutan, Fadel juga mengupayakan lahirnya perguruan tinggi.

28 September 2022 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – MPR menggelar bedah buku karya Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad dalam acara “Bicara Buku Pustaka Bersama Wakil Rakyat” di Gedung Rektorat, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Selasa, 27 September 2022. Buku karya Fadel Muhammad berjudul Building A legacy "Menimba Ilmu, Mengajar, Mengepakkan Bisnis dan Berbakti Pada Bangsa".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bedah buku itu terlaksana berkat kerja sama MPR RI dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gorontalo. Dua orang narasumber yang hadir untuk membahas buku tersebut adalah Bupati Kabupaten Gorontalo Prof. Dr. Ir Nelson Pomalingo, M. PD dan dosen UNG Dr. Lukman Naleo. Ikut hadir pada acara tersebut Wakil Rektor UNG Bidang Akademik Dr. Harto Malik M. Pd.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fadel Muhammad dipandang meninggalkan jejak yang sangat bagus selama dua periode memimpin Provinsi Gorontalo. Ia berhasil menemukan jalan menuju perbaikan SDM melalui program beasiswa.  Agar keberlangsungan menyiapkan SDM generasi muda Gorontalo berjalan berkelanjutan, Fadel juga berhasil menghadirkan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai universitas pertama di provinsi tersebut.

Di bidang ekonomi, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era kabinet Indonesia bersatu II, itu berhasil meningkatkan produksi jagung. Fadel juga berhasil meningkatkan pendapatan petani, dengan jalan menaikkan harga jagung, dari sebelumnya 400/kg, menjadi Rp 800/kg. Keberhasilan Fadel meningkatkan produksi jagung terjadi karena ia melibatkan ratusan mahasiswa dan sarjana pertanian sebagai tenaga pendamping petani.  

Saat menyampaikan pengantar, Fadel mengatakan pembuatan buku Building Legacy adalah jawaban dari anak-anaknya, ketika ia bertanya tentang apa yang harus dilakukan setelah melewati berbagai tantangan dan rintangan yang dihadapi. Ternyata, anak-anaknya sepakat meminta Fadel menulis buku perjalanan hidupnya, agar bisa diingat dan teladani generasi muda. Apalagi, jalan terjal yang menanjak dan berliku mewarnai kehidupannya. Mulai dari semasa kuliah, menjadi pengusaha dan menjabat gubernur Gorontalo selama dua periode.

"Saat kuliah di ITB saya mendapat pengalaman besar, bisa bergaul dengan mahasiswa berbagai latar belakang budaya. Saya menjalani kuliah relatif lama, selama enam tahun, karena ikut berbagai kegiatan di kampus," kata Fadel.

Lepas dari kampus, Fadel Muhammad berhasil membangun usahanya. Padahal modal awal yang dimiliki relatif kecil. Tetapi perusahaan yang dihasilkan memberikan keuntungan besar. Dan saat menjadi gubernur, Fadel bersyukur bisa berbuat banyak untuk rakyat.

"Kesuksesan itu adalah sebuah perjalanan, bukan akhir dari tujuan. Kalau kesuksesan itu adalah tujuan, maka setelah berhasil kita akan berhenti. Saya tidak, karena itu saat menjadi gubernur saya kuliah lagi di S3 UGM, sehingga menemukan clean goverment. Ingat, hidup itu tidak pernah landai, berliku dan menanjak. Pasti ada cobaan, dan seolah mengajak untuk berhenti. Padahal, setiap masalah pasti ada jalan keluar. Cobaan itu biasa dalam hidup, tanpa itu hidup akan sepi. Seperti makan tanpa garam," kata Fadel.

Fadel menegaskan, keberhasilannya dibidang enterpreneur dan politik, tak lepas dari kemampuannya berpikir kritis. Mampu berkolaborasi, punya kompetensi dan kampuan berkomunikasi, serta memiliki kemampuan untuk berinovasi dan kritis dalam memenangkam masa depan. Juga menguasai ilmu pengetahuan dan melek teknologi. (*)


 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus