Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS – Kementerian Pertanian membekali rumah tangga petani melalui pelatihan literasi keuangan. Dengan kegiatan ini para petani diharapkan mampu mengelola keuangan sehingga kesejahteraan ikut meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatihan dibuka oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di BBPP Batangkaluku pada Sabtu, 20 Agustus 2022. Pelatihan ini dilaksanakan kepada 2.373 kelompok tani sasaran program READSI di 6 provinsi dan 18 kabupaten/kota termasuk di dalamnya Kabupaten Luwu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 20–23 Agustus secara luring di 18 desa di 6 kecamatan kab Luwu dengan jumlah 275 rumah tangga petani atau total peserta sebanyak 500 orang.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa usaha pertanian pada umumnya bersifat musiman. "Tidak itu saja, usaha pertanian juga disertai resiko kerugian akibat ketidakpastian kondisi alam sehingga pendapatan tidak boleh seluruhnya digunakan untuk konsumsi, tetapi juga sebagai instrumen investasi usaha tani. Itulah pentingnya petani mengelola keuangan," kata Mentan SYL.
Hal serupa dituturkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang juga menghadiri pembukaan pelatihan. "Dengan adanya ketidakpastian dalam berusaha tani maka petani juga harus mampu memanfaatkan fasilitas layanan keuangan lainnya seperti KUR," ujarnya.
Dedi menambahkan, BPPSDMP melalui Program READSI sukses menggelar Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani wilayah Program READSI di Kabupaten Luwu.
Fasilitator desa dan penyuluh pendamping yang menjadi fasilitator dalam pelatihan ini merupakan alumni TOT Literasi Keuangan. Disamping itu DPMO atau pengelola program READSI tingkat kabupaten selaku pelaksana kegiatan juga menggandeng praktisi dari perbankan wilayah kab Luwu untuk menyampaikan materi tentang Kredit Usaha Tani.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan literasi keuangan ini juga melibatkan Tenaga Ahli, tim Pusat Pelatihan Pertanian sebagai pendamping serta Widyaiswara selaku penjamin mutu.
Program READSI menaruh perhatian penting terhadap penerapan pengelolaan keuangan rumah tangga dan usaha tani. “Dengan adanya pelatihan ini petani mulai menyadari keberadaan READSI dalam konteks empowerment, meskipun yang hadir dalam pelatihan hanya perwakilan kelompok tani, namun mulai tampak kepercayaan diri, alam berfikir mereka dikocok berkelana dalam petualangan agribisnis dan refleksi potret usaha tani mereka,” ujar salah satu fasilitator kegiatan pelatihan
Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan diharapkan akan menjadi pionir bagi petani lain di kelompoknya masing-masing, sehingga target dalam peningkatan kompetensi SDM Pertanian sebagai Strategi Pembangunan Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan dapat tercapai. (*)