Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Petani dan Pengusaha Didorong Bersinergi untuk Inovasi dan Hilirisasi Kelapa Dalam di Jambi

Hilirisasi menjadi langkah penting karena memiliki keberlanjutan.

23 Agustus 2023 | 11.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Wakil Menteri Pertanian (Wamen) Harvick Hasnul Qolbi, dalam kunjungannya ke Desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara petani dan pengusaha dalam menguatkan inovasi dan hilirisasi pada sektor Kelapa Dalam. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan peningkatan nilai tambah bagi petani melalui pendekatan inovatif dan pemberdayaan ekonomi lokal.

"Hilirisasi menjadi langkah penting karena memiliki keberlanjutan. Produk yang telah diolah lebih lanjut memiliki akses yang lebih baik ke konsumen, dengan demikian, nilai tambah dapat ditingkatkan bagi petani. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih mudah mengawasi penetapan harga eceran tertinggi (HET) yang adil bagi semua pihak," kata Wamen pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Wamen menjelaskan bahwa kerjasama yang kuat antara petani dan off taker (pelaku usaha) perlu ditingkatkan untuk memastikan proses penyerapan hasil panen kelapa berjalan efektif. Off taker memiliki peran kunci sebagai pihak yang memberikan jaminan bagi petani untuk kelangsungan proses hilirisasi. "Kami terus mendorong agar off taker mampu menyerap lebih banyak produk Kelapa Dalam di wilayah ini," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat, menyoroti potensi pertanian yang tinggi di wilayahnya, yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Subsektor pertanian yang mencakup tanaman pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan, memiliki peluang besar untuk tumbuh dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

"Di subsektor perkebunan saja, kita memiliki lima komoditas unggulan yang tengah dikembangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Diantaranya adalah kelapa dalam dengan luas lahan 51.539 hektar, pinang seluas 13.645 hektar, kopi liberika 2.869 hektar, kelapa sawit 75.997 hektar, dan karet 7.388 hektar," paparnya.

Anwar menjelaskan bahwa sedang berlangsung pengembangan komoditas pinang dan kopi jenis liberika, yang tumbuh subur di wilayah dataran rendah dengan tanah rawa dan gambut. "Sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki peran signifikan, mampu menyerap hingga 64 persen tenaga kerja. Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah, menempati peringkat kedua pada tahun 2022," ujar Anwar.

Meskipun dihadapkan pada tantangan pandemi COVID-19, sektor pertanian tetap tumbuh positif dan menjadi penyumbang utama PDRB daerah. Hal ini membuktikan bahwa pertanian memiliki peran krusial dalam menjaga perekonomian lokal. "Keberlanjutan sektor pertanian menjadi pilar utama perekonomian daerah, yang terbukti kuat dan tetap berkontribusi meski dalam kondisi pandemi," ujar Anwar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus