Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RKPD Kabupaten Sukabumi di 2025

Prioritas pembangunan harus dilakukan dengan kolaborasi. #InfoTempo

19 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2025, di Bale Pangripta, Bapelitbangda, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 31 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sukabumi Tahun 2025, di Bale Pangripta, Bapelitbangda, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 31 Januari 2024. Forum ini bertujuan untuk menjaring aspirasi, masukan serta saran dari masing-masing instansi pemerintah terhadap prioritas pembangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade menjelaskan, terdapat empat pendekatan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Sukabumi. Pertama, melakukan pendekatan secara musyawarah mulai dari tingkat Desa sampai Nasional. Kedua menggunakan metode dan kerangka ilmiah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga melibatkan berbagai pemangku kebijakan. Keempat, menerjemahkan visi misi kepala daerah.

"Substansi RKPD tidak lagi perbidang pembangunan, yang cendrung silo. Tetapi bersifat terpadu dan kolaboratif lintas bidang berpikir sistem (system thingking)," kata dia.

Untuk sinkronisasi pembangunan dan penganggaran Ade menegaskan, harus dilakukan pola kolaboratif antara pusat dan daerah, baik itu rencana kerja panjang maupun menengah. Sehingga, apabila kolaborasi ini terbangun, maka target pencapaian pembangunan akan terlaksana dengan baik.

"Konsep pembangunan ini harus dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah, instansi vertikal sampai dengan organisasi kemasyarakatan, yang didukung oleh dana CSR," ujarnya.

Menurut Ade, terdapat beberapa program prioritas yang harus difokuskan pada 2025, di antarannya, derajat kesehatan, resiko rawan bencana, RLS dan HLS, infrastruktur, serta pelayanan birokrasi. Adapun untuk target indikator makronya yakni pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat kemiskinan.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus