Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sentra Kemensos Sukses Bina Anak Punk Jadi Pengusaha Minuman Boba

Berbagai kegiatan positif dilakukan Sentra untuk mengubah penerima manfaat

1 Juli 2022 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Arya Maulana Hidayat (17) sudah satu tahun tinggal di Sentra Handayani Kementerian Sosial (Kemensos). Dia menjadi Penerima Manfaat (PM) di Sentra itu. Dan berkat bimbingan Sentra, dari yang sebelumnya dia hidup di jalan sebagai anak punk, dia berhasil membuka bisnis minuman topping boba yang cukup digemari.


"Saya dulunya anak punk, anak jalanan. Saya hidup dijalan karena broken home, masalah keluarga. Saya tinggal dengan nenek sejak lahir, bukan sama orang tua. Kakek saya sudah meninggal, jadi nenek saya sendirian banting tulang, dia harus ngurusin adik saya juga," tutur Arya.


Kemudian dia pun memilih keluar dari rumah dan hidup di jalanan. “Saya pergi ke berbagai daerah seperti ke Bandung dan Surabaya. Saya menumpang pakai truk-truk besar di jalan. Untuk menghidupi diri, saya mengamen dan tidur di mana saja,” tambahnya.


Hasil dari ia mengamen digunakan untuk mabuk bersama teman-temannya. Selama empat tahun ia menjalani hidup seperti itu. Namun, hidupnya tergerak untuk lebih baik ketika bertemu pendamping dari sentra. Arya mulai berkeinginan untuk berubah dan membahagiakan keluarganya, sehingga ia ikut pendamping ke sentra.


Kementerian Sosial melalui Sentra Handayani Jakarta pun berhasil mengubah  hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berbagai kegiatan positif dilakukan Sentra untuk mengubahnya, melalui pendampingan dan pelatihan kelas otomotif, melukis, sampai membimbing Penerima Manfaat (PM) untuk berbisnis.


Berbagai aturan diterapkan sentra milik Kemensos agar para PM lebih disiplin dan hidup lebih terjadwal, sehingga mereka dapat beradaptasi di masyarakat nantinya. Berbagai kegiatan mulai dari bangun tidur sudah diatur, seperti beribadah, sarapan dan bersiap untuk mengikuti kelas keterampilan.


Lewat berbagai kegiatan keterampilan yang dilakukan, sentra juga memberikan dukungan lain dengan mempertimbangkan potensi PM seperti keterampilan berbisnis. “Potensi PM seperti Arya kita dukung, karena dari dirinya ada dorongan untuk berubah,” jelas Kepala Sentra Handayani terdahulu Sulistya Ariadhi. 


Pekerja Sosial (Peksos) dan psikolog sebagai bagian dari SDM pendamping di sentra akan melakukan asesmen yang komprehensif terlebih dahulu sebagai proses awal rehabilitasi. Hasil asesmen menjadi tolak ukur apakah PM harus dibawa ke sentra atau tidak. Hasil tersebut juga digunakan sebagai penentu lamanya proses rehabilitasi yang akan dilakukan.


Selain adanya kelas otomotif, melukis dan mengaji, nasehat demi nasehat rutin disampaikan kepada PM untuk membuat kesadaran Arya akan pentingnya keluarga terus bertumbuh. Setelah PM kembali dengan keluarga, sentra akan tetap memonitoring perkembangannya dengan memastikan ia tidak kembali ke masa lalunya. “Saya berharap untuk Arya dapat lebih baik terus, utamakan keluarga dan usahanya tetap dijalankan,” harap Kepala Sentra Handayani. (*) 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus