Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kabupaten Bengkulu Selatan tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budaya yang masih terjaga hingga kini. Salah satu warisan budaya yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat adalah Tari Andun, sebuah tarian tradisional yang berasal dari suku Serawai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tari Andun pertama kali dipentaskan dalam pesta pernikahan putri bungsu Sungai Ngiang Pagar Ruyung dengan Dangku Rajau Mudau di Kerajaan Dang Tuanku Limau Serumpun, Bengkulu Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, tarian ini hanya ditampilkan dalam pesta panen raya sebagai ungkapan rasa syukur. Namun, seiring waktu, Tari Andun mulai meramaikan berbagai acara, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan acara besar lainnya.
Tarian ini memiliki tiga gerakan utama yang diselaraskan dengan langkah maju dan mundur. Tidak ada batasan jumlah penari, meskipun dalam pertunjukan biasanya terdapat tiga pasang penari bujang dan gadis.
Gerakan pertama adalah "mbukak maju," dengan posisi tubuh tegak lurus dan tangan terbuka ke samping. Gerakan kedua disebut "naup," di mana penari mundur dengan tangan mengepal. Gerakan terakhir, "nyentang," dilakukan dengan tangan direntangkan dan menggunakan selendang atau kain songket panjang sebagai properti.
Tari Andun diiringi oleh alat musik tradisional, kolintang dan rebana. Kolintang, terbuat dari logam, menghasilkan suara lantang, sementara rebana, yang terbuat dari kayu dan kulit kambing, mengatur irama tarian.
Pelestarian Tari Andun menjadi tanggung jawab bersama. Tarian ini adalah warisan budaya yang tak ternilai, yang perlu dijaga agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya Bengkulu Selatan.
Dengan menjaga budaya tradisional seperti Tari Andun, masyarakat Bengkulu Selatan tak hanya merawat warisan leluhur, tetapi juga memperkuat jati diri daerah dalam keberagaman budaya Indonesia.