Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — Setelah melalui proses yang panjang, Selasa, 1 Juli 2019 lalu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi resmi melantik Yudi Indarto selaku Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal dan Farchan Hilmie sebagai Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Moedal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara untuk Direktur Teknis (Dirtek) masih dijabat oleh Penjabat Sementara. Prosesi pelantikan jajaran direksi PDAM definitif ini disaksikan oleh Kajari, Wakil Wali Kota dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang serta jajaran di lingkungan PDAM Tirta Moedal kota Semarang. Dengan dilantiknya Yudi dan Farhan, kekosongan direksi sejak pascapurna tugas direksi lama pada akhir 2017 lalu resmi berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak awal 2018 lalu, kita buat pansel (panitia seleksi) dengan sejumlah tahapan yang diikuti oleh banyak calon. Selanjutnya, tiga minggu lalu, kita mendapat rekomendasi dari kawan-kawan DPRD sehingga kemudian langsung kita lantik direktur utama dan direktur umum definitif PDAM Tirta Moedal pada hari ini,” kata Hendi sapaan akrab wali kota.
Kepada direksi yang baru dilantik, dua pesan utama disampaikan Hendi, yakni terkait kepuasan pelanggan dan peningkatan dividen. Hendi berharap, ke depan jajaran PDAM Tirta Moedal mampu menghadirkan senyum dan kepuasan pelanggan. “Jangan ada lagi air mati, crat-crit ataupun keruh. Berikan pelayanan terbaik dan kalaupun ada perbaikan saluran tolong informasikan terlebih dahulu sekaligus disiapkan tangki air bersih guna menutup kebutuhan pelanggan. Insyaallah dengan cara demikian, pelanggan akan mengerti,” ujar Hendi.
Sementara terkait target dividen, Hendi berharap ke depan PDAM Tirta Moedal dapat menyumbang dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa digunakan untuk pembangunan Kota Semarang. Menurut Hendi, sejak empat tahun yang lalu, PDAM menyetor dividen kepada Pemerintah Kota Semarang, mulai dari Rp 3 miliar, meningkat Rp 5 miliar, Rp 10 miliar, kemudian ditarget Rp 12 miliar tahun ini turun Rp 9 miliar. "Maka, ini menjadi tugas direksi baru untuk meningkatkan lagi dividen yang bisa digunakan untuk pembangunan masyarakat dari tahun ke tahun," ucapnya.
Terkait penundaan pelantikan Dirtek, Hendi menjelaskan sejumlah pertimbangan dan bahwa hal tersebut merupakan strategi semata. Menurutnya, perhatian khusus dari pemerintah pusat terkait keberhasilan pembangunan SPAM Semarang Barat dengan metode Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) harus menjadi fokus seluruh jajaran. Oleh karena itu, direksi baru harus memastikan proyek tersebut berhasil bersama Pjs Dirtek saat ini, termasuk mematangkan rencana investasi SPAM Jatisari dan Pudakpayung yang ditargetkan terealisasi tahun ini.
Usai pelantikan, Yudi Indarto, Dirut PDAM Tirta Moedal mengatakan terkait kebutuhan air minum tidak ada kata lain selain pelayanan dengan mengedepankan 3K yakni, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Pihaknya akan segera melakukan mapping terutama terkait suplai IPA Kudu dan wacana penutupan saluran guna menjaga kuantitas dan kualitas air PDAM.
Yudi optimistis bahwa masalah tersebut dapat terpecahkan dengan rekayasa teknologi dan kerja sama dengan pemerintah pusat sebagaimana dipesankan oleh Wali Kota Hendi. (*)