Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asuransi Digital Dorong Inklusivitas Keuangan

Sebanyak 90 persen konsumen Pasar Polis adalah mereka yang belum pernah membeli polis asuransi.

21 Oktober 2020 | 18.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dialog virtual livestream dengan tema "Teknologi untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan di Tengah Pandemi" digelar Tempo Media Group, Selasa, 20 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS-- Teknologi digital menjadi kunci pendorong tercapainya inklusivitas keuangan. Hal ini terlihat dari pengalaman Pasar Polis dalam memasarkan produknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari total polis yang dijual perusahaan insurtech ini, 90 persennya dibeli oleh mereka yang selama ini belum pernah membeli polis," kata CEO Pasar Polis Cleosent Randing dalam dialog virtual livestream dengan tema “Teknologi untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan di Tengah Pandemi” yang digelar Tempo Media Group, Selasa, 20 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan dukungan teknologi kita bisa memberikan rasa aman secara lebih luas. Kita dapat memberikan perlindungan kepada lapisan masyarakat yang sebelumnya tidak tersentuh perlindungan asuransi,” tambahnya. 

Menurut Cleosent, memasarkan polis secara digital, yang semuanya tinggal “klik”, tidak saja sangat mudah, tetapi juga menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi customers, baik ketika membeli, maupun saat melakukan klaim. Termasuk di masa pandemi seperti saat ini, di mana penjualan Pasar Polis justru meningkat.

Desain produk-produk yang sesuai karakteristik masyarakat Indonesia juga mendorong tingginya permintaan konsumen. “Sebagai perusahaan Indonesia, perusahaan anak bangsa, kami  ikut mendorong penetrasi inklusi keuangan dengan produk yang customize. Banyak sekali inovasi yang bias dilakukan yang cocok dengan kondisi  Indonesia. Kami misalnya memberikan asuransi untuk driver ojek online. Itu adalah satu hal yang unik,” ujar Cleosent.

Perpaduan canggihnya teknologi dan produk sesuai karakteristik masyarakat Indonesia ini berhasil mendongkrak pemasaran Pasar Polis.Tahun 2018 penjualan perusahaan yang mulai beroperasi pada 2015 ini meningkat cukup fenomenal, sekitar 80 kali lipat. Pada 2019, Pasar Polis berhasil memasarkan 650 juta polis. Sekitar 200 ribu driver ojek online misalnya, adalah konsumen Pasar Polis.

Berkembangnya bisnis Pasar Polis juga membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mendapatkan peluang kerja. “Lebih 20 ribu orang sudahsign up untuk mereferensikan produk kami kepada keluarga mereka. Mereka sebelumnya adalah orang-orang yang terkena PHK atau yang income-nya menurun.Mereka bias punya peluang untuk pekerjaan baru,” kata Cleosent.

Menurut Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edwin Nurhadi, kehadiran insurtech seperti Pasar Polis, dapat mengakselerasi program-program asuransi mikro.“Penyediaan layanan akses keuangan itu harus untuk segala segmen.Tidakhanya (kelompok) menengah ke atas, tetapi (menengah) bawah juga harus kita fokuskan,” kata Edwin yang juga menjadi pembicara dalam dialog ini.

Menurut Edwin, program digitalisasi dan inovasi adalah yang sangat penting untuk diaplikasikan di masa depan. “Media teknologi lebih bias memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bias mendapatkan akses layanan keuangan,” ujarnya.

Selain Edwin dan Cleosent, pembicara lain dalam dialog yang dipandu Direktur Tempo.coTomi Aryanto ini adalah Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir dan Pengamat Ekonomi Digital, Nailul Huda. (*)

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus