Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karjono mengatakan, BPIP bersama Kemendikbud telah melakukan penyelarasan terhadap Capaian Kompetensi (CK) dan Capaian Pembelajaran Kemendikbud (CP 033 bagi SD/MI dan CP 028 bagi SMP/MTs serta SMA/MA) mulai 18 Januari sampai 5 Februari 2023, bersama Anggota Dewan Pengarah BPIP dan Dewan Pakar BPIP.
Menurutnya, penyusunan buku teks utama pendidikan Pancasila Kemendikbudristek RI bersama BPIP RI. "Bila melihat hal ini menjadi challenge bagi para penulis, bagaimana menuangkan narasi yang dapat disesuaikan dengan daya motorik atau kognitif anak. Sehingga capaian Pendidikan Pancasila sebagai Ideologi, dasar negara, pandangan hidup bangsa dapat dipahami dan dilaksanakan oleh penerus bangsa," kata Karjono.
Karjono juga menyampaikan tentang penyusunan buku pancasila wajib untuk mendasarkan pada sejatinya pancasila atau lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945, 22 Juni 1945 dan 18 Agustus 1945, merupakan satu kesatuan, merupakan satu tarikan nafas. Apalagi telah ditetapkan Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
"Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa, bukan berarti mengganti salam keagamaan, tetapi menyatukan keberagaman Indonesia," kata dia.
Adapun, sejarah lagu "Indonesia Raya 3 Stanza" dihadapan para penelaah Buku Teks Utama Pancasila adalah lagu original yang diciptakan oleh WR. Supratman, seperti dimandatkan didalam Undang Undang No 24 Tahu 2009 Tentang Bendera, bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
"Berdasarkan Pasal 61 UU 24 Tahun 2009 menyebutkan apabila lagu kebangsaan dinyanyikan lengkap 3 stanza, bait ketiga pada stanza kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali," ujarnya.
Karjono juga mengatakan, Buku Teks Utama Pancasila lebih memuat panduan praktik Pancasila dalam tindakan dan ditambah dengan teori-teori. Ia pun berpesan kepada para penelaah untuk bersama-sama mengawal buku teks utama Pancasila selaras dengan buku referensi Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila yang telah disusun oleh BPIP dan ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
“Terima kasih khususnya untuk para narasumber atas kehadiran dan telah membantu tersusunnya buku ini. Buku ini 70 (tujuh puluh) persen adalah Pancasila dalam tindakan, dan 30 (tiga puluh) persennya teori. Maka Buku Ajar Pancasila perlu dikawal untuk dapat diterapkan serentak dan bersamaan, pada Tahun Ajaran 2023/2024," kata dia.
Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Aris Heru Utomo, S.H., M.B.A., M.Si, mengatakan, tujuan diadakannya diskusi ini dalam rangka monitoring perkembangan pembahasan materi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila tahap ke-1 tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang saat ini tengah disiapkan oleh Kemendikbudristek.
“Dalam rangka monitoring perkembangan pembahasan materi Buku Teks Utama Pancasila, BPIP telah membentuk Tim Penelaah yang terdiri dari para Akademisi, praktisi pendidikan, dan Tim Internal BPIP," ujarnya.
Hadir para penelaah dari para akademisi, antara lain dari UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muqowim, S.Ag., M.Ag, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Dr. Victoria Sundari Handoko, S.Sos., M.Si. Universitas Negeri Semarang, Dr. Suhadi, S.H., M.Si. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Dr. Hasse Jubba, M.A. Universitas Negeri Semarang, Dr. Sunarto, M.Si serta Praktisi Pendidikan, Christina Wulandari, S.S., M.Pd. (WS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini