Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRI Gunakan AI untuk Tingkatkan Produktivitas

BRI juga terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional, layanan, dan manajemen risiko.

10 Desember 2024 | 11.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Digital dan IT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Arga M. Nugraha. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan komitmennya untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai alat yang mendukung produktivitas tanpa menggantikan peran manusia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi transformasi digital perseroan guna memberikan layanan terbaik bagi nasabah sekaligus memberdayakan pekerja.

“Peran kita akan tetap ada dan justru kita mendapatkan boost dari produktivitas berkat pemanfaatan AI,” kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha, baru-baru ini. Menurut dia, penggunaan AI tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pekerja namun juga memberikan peningkatan pada proses bisnis yang selama ini dilakukan secara manual.

Untuk mengimplementasikan AI pada sebuah perusahaan menurut Arga terdapat dua faktor kunci. “Ada dua faktor utama yang mempengaruhi seberapa besar dampak AI terhadap bidang pekerjaan kita. Yang pertama adalah seberapa kompleks pekerjaan tersebut dan yang kedua adalah bagaimana kapabilitas individunya, seberapa dalamdan luas pengalaman individu tersebut.”

BRI, lanjut dia, telah memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai bidang, salah satunya digunakan untuk credit scoring nasabah. Credit scoring merupakan metode penilaian yang digunakan oleh bank untuk menentukan kelayakan kredit bagi nasabah. Dengan mengadopsi teknologi AI, akan memberikan keuntungan bagi BRI dalam menganalisis profil nasabah.

BRI juga terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional, layanan, dan manajemen risiko. Salah satu fokus utama adalah sistem anti fraud dan analisis risiko, yang memungkinkan identifikasi pola melalui big data dari berbagai sumber, termasuk data yang tidak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk mendeteksi penipuan, mengevaluasi risiko, dan mendukung produk-produk BRI.

Selain itu, AI juga diintegrasikan ke dalam layanan pintar di semua lini, mulai dari back office hingga front office, tujuannya tak lain untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil operasional secara menyeluruh.

Meskipun demikian, Arga tetap menekankan perlunya prinsip kehati-hatian dan governance dalam menggunakan AI agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan. “AI memberikan benefit tapi jangan gelap mata dalam pemanfaatan AI. Kita menggunakan AI tetap harus melihat value yang dihasilkan,” kata Arga. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus