Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa Cikaso Raih Juara Desa BRILiaN

Desa Cikaso berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN Tahun 2023.

31 Juli 2024 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sukses gali potensi pertanian dan wisata, Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Raih Juara Desa BRILian. Dok. BRILian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - Hamparan sawah dan lahan pertanian menjadi pesona tersembunyi yang memanjakan mata saat menyusuri Desa Cikaso. Berada di wilayah Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, desa ini mungkin belum banyak dikenal. Namun, berkat potensi luar biasa di bidang pertanian dan wisata, Desa Cikaso berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN Tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berada di dataran rendah sekitar 500 mdpl, Desa Cikaso dianugerahi lahan subur yang dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan pertanian. Ketua BUMDesa Sangga Emas, Saparudin, menjelaskan bahwa BUMDesa ini baru berdiri sejak tahun 2020. Di bawah naungan BUMDesa, Desa Cikaso memiliki unit usaha masyarakat unggulan yang membuatnya menjadi desa mandiri. Dengan lahan pertanian seluas 107 hektar, mereka mengolah berbagai hasil bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berangkat dari potensi pertanian, kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat untuk mengelola lahan hortikultura seluas 42,5 hektar. Kami juga mendapat bantuan berupa pabrik pengolahan padi dan bawang,” ungkap Saparudin. Pabrik pengolahan padi ini sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan, memproduksi beras hingga 6 ton per bulan di lumbung desa. Pertanian bawang juga menjadi unggulan, dengan produk bawang goreng yang dipasarkan ke toko-toko, pasar, dan secara online dengan berbagai rasa unik seperti original, pedas, dan udang.

Selain bawang, budidaya jamur tiram juga menjadi unggulan Desa Cikaso. Dikelola oleh kelompok usaha petani, hasil panen jamur tiram dipasarkan hingga ke kota lain seperti Brebes dan Jakarta. Dalam sektor pertanian, kebutuhan akan pupuk sangat penting. Kelompok petani di Desa Cikaso berhasil memproduksi pupuk hayati secara mandiri bersama Dinas Pertanian, menciptakan pupuk penyubur, fungisida, dan insektisida yang digunakan oleh petani desa dan sekitarnya.

Tidak hanya fokus pada pertanian, Desa Cikaso juga mengembangkan sektor pariwisata. Sawah Lope menjadi objek wisata yang populer, dengan konsep wisata pertanian yang dekat dengan alam. “Selama pandemi 2019, mobilitas warga terbatas sehingga mereka mencari hiburan di sawah. Dari situ, kami berpikir untuk mengembangkan Sawah Lope dengan gazebo, restoran, permainan anak, dan kolam renang,” cerita Saparudin.

Kepala Desa Cikaso, Hidayat Noor, menambahkan bahwa keberhasilan desa ini tidak terlepas dari peran aktif BUMDesa dan pemberdayaan masyarakat. “Kami membangun desa wisata ini dari nol secara mandiri. Pemberdayaan masyarakat adalah kunci, dan hasilnya dinikmati oleh masyarakat dengan sekitar 90 orang yang bekerja di BUMDesa, membantu perekonomian desa,” ungkapnya.

Bantuan dari BRI berperan penting dalam pengembangan Desa Cikaso. Apresiasi sebesar Rp750 juta dialokasikan untuk membangun vila, gazebo, dan kolam renang di Sawah Lope. “Kami juga mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari BRI untuk menambah ilmu. Ini bantuan yang tak ternilai,” ujar Saparudin. Selain itu, BRI memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk pengembangan BUMDesa dan klaster usaha di desa.

Desa Cikaso juga mulai bertransformasi dalam dunia digital dengan website desaCIKASO.GODESA.ID, serta didukung agen BRILink dan agen UMi untuk transaksi keuangan warga. Program Desa BRILiaN yang diinisiasi oleh BRI sejak 2020 bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. Hingga Juni 2024, program ini diikuti 3.602 desa yang aktif berinisiatif dan berkomitmen maju melalui berbagai program.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa Desa BRILiaN mendongkrak aktivitas ekonomi desa. “Pembinaan melalui program ini meningkatkan jumlah nasabah penabung dan memberikan pembinaan kepada wirausaha untuk merapikan administrasi dan mengembangkan usaha mereka agar layak mendapatkan kredit dari perbankan,” ujar Sunarso.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus