Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURABAYA – Tim ekspedisi Maritim “Jelajahi Kejayaan Maritim Nusantara, mulai melanjutkan penjelajahan ke wilayah pesisir selatan Pulau Jawa. Pelepasan perjalanan lanjutan Tim ekspedisi yang dilaksanakan atas kerjasama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) - TEMPO Media dari Surabaya ini, dilakukan oleh Panglima Komando Armada II Laksamana Muda (Laksda) TNI Dr. T.N.S.B. Hutabarat, M.M.S, di Dermaga Ujung, Surabaya, Senin (3/10).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perjalanan menyusuri pesisir selatan Pulau Jawa ini, tim Ekspedisi Maritim 2022 singgah di beberapa kota yang memiliki keterkaitan sejarah mendalam dengan perkembangan kemaritiman di Indonesia. Dimulai dari Pacitan, Cilacap, Yogyakarta, Pangandaran, dan kembali ke Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekspedisi Maritim ini bertujuan untuk membangun edukasi dan mengungkap sejarah kejayaan maritim Indonesia. Sepanjang perjalanan dan kota yang disinggahi dalam perjalanan, tim akan menggali potensi maritim, sejarah angkatan laut, dan menggali sumber daya maritim di daerah yang disinggahi.
“Saya sangat senang dan mendukung ekspedisi ini. Dengan edukasi yang bukan hanya tentang sejarah angkatan laut, tapi juga menggunakan pendekatan kultural seperti ini, kita bisa berharap membangun kebanggaan baru kemaritiman Indonesia di kalangan anak muda,” ungkap Laksda Hutabarat.
Tim Ekspedisi Maritim ini, memulai perjalanan dari Jakarta sejak 22 September lalu. Perjalanan perdana itu diawali dengan menggunakan KRI Dewaruci yang diberangkatkan dari Pangkalan Kolinlamil, Tanjung Priok. Upacara pelepasan tim dengan KRI Dewaruci itu, dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Dalam pernyataannya saat melepas tim di Jakarta, Kasal menegaskan bahwa memang ini adalah ekspedisi yang pertama. Tapi ia berharap ekspedisi ini bisa dilanjutkan ke pulau-pulau lain di seluruh Indonesia.
“Saya harapkan ekspedisi ini tidak berhenti hanya sampai di sini. Karena sejarah Indonesia dan potensi maritim kan tidak hanya dicetak di Jawa, tapi juga ada di Sumatera. Bahkan pahlawan laut banyak di Aceh, juga ada di Riau, Tanjung Pinang, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan lainnnya,” ujar Yudo.
Sebab, Yudo melanjutkan, ekspedisi ini ditujukan untuk memberikan edukasi kepada generasi penerus dan masyarakat tentang negara maritim Indonesia, potensi yang ada, serta sejarahnya.
“Tentunya, outputnya untuk kesejahteraan masyarakat, karena negara kita memang negara maritim,” ujarnya