Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hidayat Nur Wahid Menerima Kunjungan KAMMI Jakarta Selatan

KAMMI Jakarta Selatan meminta nasihat kepada Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid seputar tantangan aktivis dalam menyelesaikan tugas belajar.

26 Oktober 2018 | 19.22 WIB

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan Pimpinan Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jakarta Selatan di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, lantai 9, Komplek Parlemen Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018.
Perbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan Pimpinan Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jakarta Selatan di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, lantai 9, Komplek Parlemen Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan Pimpinan Daerah (PD) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jakarta Selatan. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, lantai 9, Komplek Parlemen Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018. Pada kesempatan tersebut, delegasi KAMMI Jakarta Selatan dipimpin Ketuanya Muhammad Bahrudin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam pertemuan, Bahrudin mengundang Hidayat menjadi pembicara pada acara Kumpul Kader, yang akan diselenggarakan pada 17 November mendatang. Undangan terhadap Hidayat diberikan dengan pertimbangan, bahwa Hidayat merupakan sosok yang sangat langka dalam dunia politik Indonesia. Karena selain politisi, Hidayat juga dikenal sebagai da'i dan juga ilmuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain menyampaikan undangan, pertemuan juga dimanfaatkan oleh KAMMI Jakarta Selatan untuk berdiskusi, dan meminta nasihat seputar tantangan aktivis dalam menyelesaikan tugas belajar. Selain itu juga mendengar kiat-kiat Hidayat mencapai sukses seperti yang diraih saat ini.

Menjawab pertanyaan itu, Hidayat mengatakan bahwa setiap perjuangan itu pasti membutuhkan pengorbanan. Tetapi pengorbanan tersebut tidak akan terasa berat jika niatnya adalah karena Allah.

"Kalau niatnya baik, jalannya juga pasti akan baik. Asal kita bisa menerima semua tugas itu sebagai amanah, maka kita pasti akan melaksanakannya dengan perasaan senang dan ikhlas," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, dirinya tidak pernah merencanakan hidupnya menjadi seperti sekarang. Satu-satunya cita-cita yang pernah ingin diraih adalah masuk Fakultas Kedokteran UGM agar bisa menjadi dokter. Tetapi nasib berkata lain, ia harus masuk pondok, lantas pergi ke Madinah.

"Saya tidak pernah mengeluh terhadap apa yang saya peroleh. Boleh punya cita-cita, tapi kerjakan saja yang terbaik, dan terima saja hasilnya yang terbaik," ucap Hidayat.

Hidayat berpesan kepada tamunya agar memanfaatkan masa kuliah untuk mencari bekal ilmu  sebanyak-banyaknya. “Saat kuliah itu adalah masa emas untuk belajar dan membaca. Karena setelah bekerja, kesenangan belajar dan membaca itu tidak bisa dilaksanakan sebebas seperti saat jadi mahasiswa,” katanya. (*)

Charles

Charles

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus