Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purnawirawan Budi Gunawan, mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sebagai langkah strategis dalam memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam arena global. IKN juga akan mengakselerasi transformasi sosial menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang berperadaban tinggi, maju dan mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Budi Gunawan, salah satu parameter keberhasilan pembangunan IKN adalah terjadinya sinergi sosio-kultural warga Kota Nusantara yang berasal dari latar belakang berbeda. Awalnya, akan ada banyak ragam pengelompokan warga berdasarkan banyak kriteria. "Namun, karena proses interaksi sosial yang sehat, mereka akan melebur menjadi masyarakat multikultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendapat Budi Gunawan juga diamini Guru Besar Universitas Padjadjaran, R. Widya Setiabudi Sumadinata. Menurut dia, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta adalah langkah yang tepat. “Kota Jakarta sudah tidak cukup untuk mendukung aktifitas, dan fungsi sebagai ibu kota negara,” ujarnya, Kamis, 9 Mei 2024.
Menurut Widya, pemilihan lokasi ibu kota baru, menjadi hal yang urgent. “Disamping didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan ekonomi, politik, sosial budaya, juga perlu mempertimbangkan aspek sustainability," ucapnya.
Dia mengatakan IKN menjadi gagasan untuk merevitalisasi keutuhan negara dengan cara menggeser pusat gravitasi kemakmuran, dari Pulau Jawa ke wilayah lain yang selama ini tertinggal. "Dan selanjutnya tidak seperti kasus Jakarta yang menjadi simbol 'Jawa Sentris', melainkan menciptakan pemerataan kemakmuran ke seluruh wilayah Indonesia," tutur Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran ini.
Menurut Widya, ada syaratnya agar hal itu bisa terwujud, di antaranya adalah menggeser atau meratakan sebaran demografi. "Sumber daya manusia di Jawa, harus digeser, disebarkan ke wilayah IKN dan wilayah-wilayah dan pulau-pulau lain di sekitarnya," ujarnya.
Dengan demikian, orang-orang di Jawa ini mau pindah dan menggeser pusat-pusat gravitasi ekonomi ke wilayah lain dan tidak berpusat di Jawa. Dengan begitu sumber daya manusia unggul juga tersebar di IKN dan wilayah lain.
"Sekolah terbaik, fasilitas kesehatan terbaik, pusat-pusat perekonomian terbaik, pindahkan dari Pulau Jawa. Maka IKN akan sukses sebagai ibu kota negara baru dengan semua tujuannya," kata Widya yang juga menjadi panelis Debat Calon Presiden 2024.
Apalagi dalam konteks global, Widya melanjutkan, IKN memiliki peluang yang bagus menampilkan wajah Indonesia yang baru, modern, smart dan menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan. Ibu kota negara juga menjunjung tinggi kebudayaan dan contoh dalam menjaga sustainability lingkungan yang baik.
IKN juga harus bagus dalam tata kelola pemerintahan yang bebas koruspi, kolusi nepotisme (KKN) dan ramah teknologi. “Di sinilah pentingnya IKN diisi oleh sumber daya manusia hebat. Saya optimistis, IKN jika dikawal oleh seluruh stakeholders dan saling menjaga, masa depan Indonesia akan lebih cerah," ujarnya.
Pemerintah terus mengejar pembangunan IKN agar bisa digunakan pada acara Peringatan Hari Kemerdekaan 2024. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas ) Suharso Monoarfa, pembangunan pada tahap pertama sudah mencapai 80,82 persen. "Pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata dia dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024.
Suharso mengatakan pembangunan pada tahap pertama difokuskan pada kawasan inti pusat pemerintahan dengan beberapa infrastruktur prioritas. Beberapa di antaranya merupakan landmark, seperti Istana Presiden dan lapangan upacara, Sumbu Kebangsaan serta gedung perkantoran kementerian/lembaga, hunian aparatur sipil negara (ASN) dan personel pertahanan-keamanan.
Kemudian, didukung pula dengan infrastruktur sumber daya air dan jaringan akses jalan utama termasuk tol, jaringan listrik dan pendukung lainnya. Target pembangunan IKN pada 2024, meliputi pembangunan ekosistem utuh di kawasan sekitar 1.000 hektare. Kawasannya berupa area pemerintahan lengkap dengan fasilitas pendukung bagi warga pelopor.
Suharso merincikan perkembangan pembangunan per 25 April untuk beberapa infrastruktur prioritas di IKN. Kawasan Istana Negara dan lapangan upacara sudah mencapai 60,54 persen. Sedangkan kawasan Istana Presiden sudah 80,95 persen.
Gedung kementerian koordinator sudah mencapai 49,36 persen dan rumah tapak jabatan menteri 85,78 persen. Kemudian, progres pembangunan rumah susun ASN dan pertahanan-keamanan telah menyentuh 33,88 persen.
Suharso mengatakan komitmen investasi untuk pembangunan IKN juga terus meningkat. Hal itu ditunjukkan melalui lima kali pelaksanaan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Adapun total investasi di IKN mencapai Rp 49,6 triliun. "Memperhatikan kemajuan pembangunan tersebut, kami yakin pembangunan IKN akan berjalan sesuai dengan rencana," tuturnya.
Tema Pendidikan
Adapun Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, peletakan batu pertama tahap keenam di ibu kota baru bertemakan pendidikan. "Ada beberapa institusi pendidikan. Saya spill saja, misalnya, Al Azhar akan melakukan groundbreaking, Sekolah Bina Bangsa dan juga universitas dari Malaysia," ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, kampus ternama asal Amerika Serikat, Standford University juga memulai pembangunan pusat riset di IKN Nusantara dengan bekerja sama Bakrie Foundation.
Lima kali groundbreaking yang dilakukan Presiden Joko Widodo, sedikitnya tercatat nilai investasi yang dibenamkan sebesar Rp 49,6 triliun dari 32 institusi atau lembaga terlibat. Mengacu pada Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa prinsip dasar pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21 yang selaras dengan visi pendidikan di kawasan itu.
Visi pembangunan ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup. Adapun arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di KIKN itu didasarkan beberapa pertimbangan, yakni intervensi di tingkat kejuruan untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru. Sekitar 60 persen dari proyeksi pekerjaan pada 2045 bersifat kejuruan.
Pembangunan juga diarahkan meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan. Bambang menggarisbawahi bahwa pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN.
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub. K-Hub merupakan konsorsium yang terdiri dari pemerintah, industri, dan institusi pendidikan serta pusat riset.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan ada tujuh kampus besar nasional telah meneken memorandum of understanding dengan Otorita IKN dalam rangka pengembangan riset. Dia juga mengklaim lebih dari 40 perusahaan teknologi global dan pelaku industri telah menyatakan ketertarikan berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
“Hal ini menjadi potensi bagi pengembangan Nusantara K-Hub sebagai pusat pengetahuan dan teknologi berkelanjutan, seperti halnya dengan Station-F di Paris dan Newlab di New York,” kata Ali Berawi.
IKN juga dirancang menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi. Ia juga mengatakan riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan.
Karena itu, pada groundbreaking keenam nanti rencananya untuk membangun fasilitas pendidikan dan pusat riset di IKN, termasuk sekolah, universitas, serta pusat riset yang melibatkan Stanford Doer School of Sustainability bersama Pertamina dan Bakrie & Brothers. “Nusantara K-Hub seperti halnya Newlab di New York dan Station-F di Paris, merupakan upaya pemerintah untuk pengembangan pengetahuan dan teknologi terkini serta memfasilitasi perusahaan rintisan,” ujar Ali Berawi.
Melalui Nusantara K-Hub, Otorita IKN mengundang industri, perusahaan rintisan serta institusi pendidikan dan teknologi untuk melakukan pembangunan brainware, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja bisnis di Indonesia.
Peluang Kerja Sama dengan Negara Lain
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan peningkatan minat investor asing terhadap pembangunan IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, mengatakan yang terbaru ada sejumlah perusahaan swasta asal Malaysia dan Jerman yang menyampaikan minat dan ketertarikannya. Berikut beberapa negara yang pernah mengunjungi IKN dan ingin kerja sama:
-Uni Eropa
European Business Chamber Commerce for Indonesia (EuroCham) bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam mengunjungi IKN pada Kamis, 2 Mei 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat potensi investasi dan kemajuan progres pembangunan IKN.
Perwakilan C-Level dari 30 perusahaan swasta asal negara Uni Eropa tergabung dalam kunjungan tersebut. Agung mengatakan bahwa sudah ada beberapa investasi di sektor kesehatan, seperti Rumah Sakit (RS) Mayapada, RS Hermina, RS Kemenkes, RS Abdi Waluyo.
-Belanda
Belanda menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Mei 2024, menjelaskan kunjungan kerja ke IKN untuk melihat apakah para pakar Belanda dapat membantu pembangunan IKN.
Sweers mengatakan sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan secara langsung atau lewat organisasi dunia kepada Indonesia, termasuk terkait IKN. Secara umum, Belanda melihat banyak ketertarikan dari perusahaan-perusahaan Belanda untuk bekerja bersama di Indonesia.
Belanda telah memiliki pakar dan pengetahuan pada sektor manajemen pengelolaan air, agrikultur dan pengolahan pangan, dan energi terbarukan yang dapat diterapkan di IKN. Sweers juga menyoroti konsep pembangunan IKN yang mengutamakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's) menyusul langkah dan upaya Belanda sebagai negara yang turut mendukung energi berkelanjutan.
-Austria
Duta Besar Austria untuk Indonesia Thomas Loidl mengutarakan ketertarikan pihaknya untuk memberikan kontribusi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Loidl menceritakan sempat mengunjungi IKN di Provinsi Kalimantan Timur pada November lalu, yang ketika itu perusahaan-perusahaan Austria dari berbagai bidang turut hadir.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berasal dari latar belakang informasi dan teknologi (IT), teknik, konstruksi hingga pencahayaan. Ada pula perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, teknologi, energi, pengolahan air limbah dan pengolahan air tawar.(*)