Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kubu Anindya Bakrie Ungkit Keterlibatan Jokowi dan BIN dalam Muluskan Arsjad Rasjid Terpilih di Munas Kadin 2021

Mulyadi Jayabaya menyatakan terpilihnya Arsjad Rasjid dalam Munas Kadin 2021 tak lepas dari campur tangan istana.

20 September 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Formatur terpilih Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin 2024 Mulyadi Jayabaya mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Musyawarah Nasional (Munas) Kadin 2021 lalu. Ia menyebut, terpilihnya Arsjad Rasjid dalam Munas Kadin saat itu tak lepas dari campur tangan istana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“(Munas Kadin) di Kendari itu kalau tanpa dukungan BIN dan Pak Jokowi itu (Arsjad) tidak akan jadi Ketua Kadin,” ungkap Jayabaya pada Tempo, Kamis, 19 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, kata dia, sebagian besar anggota Kadin daerah saat itu mendukung Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2021-2025.

“Waktu itu Pak Anin menang 27 provinsi, tiba-tiba dibalikkan,” ujarnya.

Munas yang awalnya direncanakan di Bali pada bulan Juni 2021 ditunda dan dipindahkan ke Kendari. Panitia penyelenggara acara tersebut menyebut bahwa pertimbangan risiko pandemi Covid-19 menjadi alasan dipindahnya lokasi pelaksanaan Munas. Namun, Jayabaya menyatakan bahwa alasan dipindahkannya Lokasi Munas ke Kendari bermuatan politis.

“Karena kan Kadin dengan pemerintah harus sejalan. Ekonomi tidak akan tumbuh kalau Kadin tidak kondusif,” katanya. “Saat itu akhirnya kesepakatan dengan Pak Jokowi. Sudah, Anin jadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung, Arsjad jadi Ketua Umum."

Seperti yang telah diketahui bahwa kursi kepemimpinan Kadin telah diperebutkan oleh Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid sejak Munas 2021. Saat itu, keduanya didapuk sebagai kandidat utama untuk menjadi Ketum Kadin periode 2021-2026 menggantikan Rosan P. Roeslani.

Pada awalnya, Anin disebut-sebut lebih unggul karena telah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin selama 15 tahun. Atas pengalamannya tersebut, ia juga dianggap memahami dinamika internal Kadin.

Sementara, Arsjad Rasjid pada saat itu baru aktif selama dua tahun sebelum akhirnya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. Meski demikian, ia dianggap cepat menunjukkan kedekatan dengan pemerintah melalui berbagai kegiatan bersama pejabat tinggi seperti Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Meski sempat diunggulkan, Anindya Bakrie gagal menduduki kursi Ketua Umum Kadin 2021. Sementara, Arsjad Rasjid dinyatakan terpilih secara aklamasi dalam Munas Kadin Indonesia ke VIII yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Di periode tersebut, Anindya Bakrie tetap memegang posisi penting sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus