Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Sebelumnya terkendala dengan Pandemi Covid-19, acara Special Meeting of The Joint Indonesia-Malaysia (JIM) akhirnya kembali digelar. Pada persidangan Tahun 2022 kali ini, pembukaan kegiatan dilaksanakan di Hotel El-Royale Bandung, Jawa Barat, Kamis 18 Agustus 2022 lalu.
Persidangan kali ini merupakan forum yang baik untuk menjalin silaturahmi antarkedua belah pihak yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Forum tersebut juga menjadi ajang untuk kembali mengingat hasil persidangan ke-43 JIM Tahun 2019, sekaligus membahas perkembangan survei demarkasi Tahun 2020 hingga saat ini.
"Kami menyadari bahwa dengan penundaan pelaksanaan persidangan ke-44 Joint Indonesia-Malaysia akibat pandemi Covid-19, banyak kegiatan survei demarkasi dan permasalahan yang belum dibahas dan terlaksana oleh kedua negara," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro selaku Ketua Delegasi Indonesia.
Menurut Suhajar, kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan wilayah negara masing-masing, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat kedua negara di kawasan perbatasan. "Saya yakin bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk mencari solusi bersama dan menyelesaikan permasalahan dalam upaya penegasan garis batas Indonesia-Malaysia," kata dia.
Pada kegiatan Special Meeting of The Joint Indonesia-Malaysia, Boundary Committee on The Demarcation and Survey of the International Boundary Between Indonesia (Kalimantan Utara & Kalimantan Barat) and Malaysia (Sabah & Sarawak) itu turut hadir Ketua Delegasi Malaysia Dato' Haji Rosli bin Isa beserta rombongan delegasi. Usai dibuka, selanjutnya akan dipilih dan ditetapkan ketua sidang untuk membahas sejumlah agenda terkait Program Survei Bersama Outstanding Boundary Problems (OBP).
Suhajar pun berharap persidangan kali ini berjalan sukses, dengan suasana penuh persahabatan, sehingga mencapai kesepakatan yang mengakomodasi kepentingan kedua negara."Semoga kehadiran saya akan memperkuat hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam bidang survei, dan demarkasi yang sudah terjalin agar menjadi lebih baik ke depannya," kata dia. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini